BIAK, PapuaSatu.com – Belasan guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Ibu kota kabupaten Biak Numfor mendapat pembekalan dan pelatihan diklat tentang bagaimana menulis cerita rakyat bagi anak-anak Paud.
Pelatihan diklat Taman Baca Masyarakat yang diselenggarakan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ini berlangsung di ruang pertemuan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dengan tema “Mengenal Budaya Biak Melalui Penulisan Cerita Rakyat Bagi Anak Paud”.
Pelaksana Tugas SKB/SPNF Margaretha Singgamui mengatakan, kegiatna tersebut telah berlangsung sejak Senin(12/11/2018)para peserta Diklat akan dilatih selama tiga hari tentang bagaimana menulis cerita rakyat dan menyederhanakan cerita rakyat menjadi lembaran kecil agar dalam pengajaran nanti bisa mengerti dan dipahami oleh anak – anak.
“Dalam bercerita harus ada nilai positif, pengetahuan, nilai sosial, moral dan keagamaan sehingga anak dapat belajar, berlatih, dan mendengarkan,” jelas Plt Kepala SKB, Margaretha Singgamui, Rabu (14/11/2018).
Ia menjelaskan, bercerita mempunyai manfaat yang luar biasa untuk mengembangkan saraf – saraf dari anak. Oleh karenanya, dirinya mengambil cerita rakyat dari Biak agar anak – anak juga dapat mencintai budaya, cinta Tanah Air.
“Budaya kita sudah mulai terkikis khususnya di lingkungan keluarga sehingga kita mulai dari bawah untuk menunjukkan rasa cinta anak – anak melalui cerita rakyat khususnya melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM),” jelasnya.
Margaretha Singgamui menuturkan, cerita rakyat harus ada nilai positifnya, harus ada nilai didikannya,dan tidak semua cerita rakyat bisa dikonsumsi oleh anak-anak. “Jadi, cerita harus dikaji sehingga layak untuk anak-anak nantinya,” papar Margaretha Singgamui diakhirnya lomba baca cerita, mendengarkan cerita di TBM. [vhie/loy]