Kepala Suku Aifat di Manokwari Imbau Masyarakat Maybrat Tak Terprovokasi

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Menyikapi Aksi Mayarakat Maybrat di Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Rabu (6/06/2018). Kepala suku Aifat Maybrat di Manokwari angkat bicara.

Paulus Asem, S.Sos, Kepala Suku Aifat, Maybrat di Manokwari meminta warga Aifat Maybrat di Manokwari agar jangan terprovokasi agar tidak terjadi konflik diantara sesama masyarakay Maybrat.

“Kami minta warga Aifat Maybrat agar tidak terprovokasi dan terjadi Konflik antar sesama warga Maybrat Raya,”ucap Paulus kepada Wartawan, Rabu (6/06/2018).

Menurutnya, persoalan pemindahan Ibu Kota telah ada ditangan Pemerintah oleh sebab itu, kita percayakan masalah ini kepada pemerintah.

Sementara, Ketua Ikatan Mahasiswa Aifat di Manokwari, Antonius Kosamah menambahkan bahwa sesuai dengan Undang-Undang Menyapaikan Aspirasi di Muka Umum adalah sesuatu yang wajar.

“Menyampaikan pendapat, ya.. sah-sah saja, tapi tidak boleh memprovokasi Rakyat untuk perang suku, Boikot pilpres apalagi dikatakan oleh Seorang Publik figur,”ujarnya.

Dikatakan olehnya bahwa  Tim Rekonsiliasi adalah representasi dari Tokoh Intelektual, Pemerintah dan agama yang bekerja untuk menjaring aspirasi masyarakat Maybrat secara utuh.

“Kerja keras tim rekonsilasi menjaring aspirasi masyarkat Maybrat untuk menyelesaikan persoalan terkait letak ibu kota Kabupaten Maybrat,”imbuhnya.

Kemudian, lanjutnya, ditindaklanjuti dengan kebijakan Menteri dalam Negeri yang mana telah mengembalikan ibu kota Kabupaten Maybrat ke Kumurkek sesuai UU Nomor 13 tahun 2009 adalah langkah dan tindakan bijak untuk menstabilkan dinamika di Kabupaten Maybrat.

“Demi mendukung dan meningkatkan layanan dan kesejahteraan masyarakat Maybrat secara utuh dan berkeadilan,”tandas. [free]