Momen 15 Agustus, KNPB Yahukimo GelarDoa Bersama Dan Diskusi

399

YAHUKIMO, PapuaSatu.com – Momen tanggal 15 Agustus, yang merupakan pelaksanaan penandatanganan New York Agreement, yakni pemindahan kekuasaan dari Belanda kepada Indonesia, diperingati oleh organisasi KNPH di Kabupaten Yahukimo dengan menggelar doa bersama dan diskusi, di sekretariat KNPB Yahukimo, Kamis (15/08/2024)

Diskusi publik dipandu Tn. Jufrison Kobak dan Ruben Wakla, diplomasi KNPB Wilayah Yahukimo, yang memberikan materi  New York Agreement 15 Agustus 1962 agar setiap generasi penerus terus perjuangkan pembebasan nasional Papua Barat.

Kepada awak media, Ruben mengatakan bahwa,  aparat keamanan juga tampak melakukan pemantauan selama kegiatan.

“Hari ini, 15 Agustus 2024, tepat 62 tahun yang lalu, di Markas Besar PBB, New York, kekuatan kolonial Belanda dan Indonesia, di bawah desakan imperialis Amerika Serikat, menandatangani kesepakatan yang menentukan nasib wilayah West Papua yang diperebutkan, ” ungkapnya.

Dikatakan, perjanjian New York ini dibuat secara sepihak tanpa melibatkan bangsa Papua.

“Pada saat itupun kami belum mengenal dalam politik dan belum terpelajar, tetapi kami generasi saat ini kami sudah terpelajar dan sudah tau perpolitik oleh sebab itu, kami sekarang ini menuntut hak rakayat Papua selama ini,” lanjutnya.

Perjanjian New york Agreement saat itu, menurutnya merupakan rasisme yang di lakukan oleh kolonial Indonesia, dan Indonesia melihat kami orang Papua itu primitif dan belum terbelajar.

Dan tanpa ada melibatkan orang asli Papua, perjanjian juga ditandatangan dengan PT. Freepor kontrak pada 07  Mey 1967 dan pelaksanaan Pepera 1969.

“Oleh sebab itu sehingga kami akan melakukan perlawanan supaya bagimana kami bisa bebas dari perjuangan kami, hari ini hari istimewa dimana hari lahirnya rasisme di Surabaya pada Tahun 2019 lalu itu terhadapa Bangsa Papua,” ungkapnya lagi.

Terkait pengamanan, Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto S.sos., M.M. saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa anggota Polisi gabungan diperintahkannya untuk melaksanakan pemeriksaan di kantor KNPB untuk mengetahui apakah ada gerakan tambahan di lakukan oleh KNPB atau tidak.

“Saya arahkan polisi untuk melakukan patroli itu karena belum ada pemberitahuan maka di suruh anggota melakukan patroli gabungan,” ungkap Kapolres.

Tunjuan patroli gabungan, kata Kapolres, untuk tidak adanya gerakan tambahan oleh KNPB saat di gelar masa aksi.

“Situasi aman dan terkendali dan masyarakat juga melakukan aktifitas seperti biasa,” ujarnya. [Yos]