November, Dayung Papua Barat Siap Berlaga di Palembang

1716
Caption : Pelatih Dayung Papua Barat, Yan Agus Rumbewas
Caption : Pelatih Dayung Papua Barat, Yan Agus Rumbewas

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Sebanyak enam atlet cabang olahraga Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Papua Barat akan bertanding di Kejuaran Nasional (Kejurnas) Dayung di Palembang pada 4-10 November 2018 mendatang.

Yan Agus Rumbewas, Pelatih Dayung Papua Barat mengatakan, Enam atlet diantaranya Terianus Koran, Yunias Kadop, Jimmy Robaha, Mery Kadop, Batseba Puadi.

“Nomor-nomor yang kita ikut itu hanya Kanoin yaitu kayak putra, kayak putri dan kano putra, kano putri. Dari enam atlet ini mereka ikut 12 nomor dimana masing-masing akam turun di dua nomor,”ujar Pelatih Dayung Papua Barat, Yan Agus Rumbewas yang ditemui papuasatu.com, di Manokwari, Selasa (23/10/2018).

Kemudian, lanjutnya, untuk priodisasi latihan memang belum ada pemusatan latihan daerah (Puslatda) dari Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Papua Barat sehingga atlet belum melaksanakan Trinning Center (TC) terpusa atau berjalan.

“Tapi sementara, secara inisiatif kita menampung keenam atlet yang dipersiapkan untuk mengikuti Kejurnas di Hotel Century Wosi, Manokwari yang diantu oleh Wakil Ketua Pengprov PODSI, Yan Yoteni. Atlet kami sudah tinggal 2 hari dan latihan masih dilaksanakan di Manokwari, karena 1 November mendatang atlet kita sudah digeserkan ke tempat kejurnas untuk uji coba lapangan,”katanya.

Dicecar terkait jumlah atlet yang diberangkatkan, Rumbewas mengemukakan, memang hanya enam atlet yang diberangkatkan untuk berlaga di 12 nomor.

“Memang kalau kita ikutin semua itu, kalau kita total sekitar 40-an atlet karena nomornya juga cukup banyak diantaranya Rowing , Slalom, Dragon But. Tapi karena kondisi sampai dengan saat ini tidak memungkinkan untuk jumlah besar ini kota harus berangkatkan. Maka kita hanya berangkatkan enam atlet, akhirnya sebagian besar nomor kosong,”sebut dia.

Rumbewas mengemukakan, Kejurnas tersebut sangat penting untuk atlet melakukan uji tanding, karena Cabor Dayung ini adalah olahraga terekur. Maka para atlet harua diikutkan supaya dari hasilnya bisa bahan evaluasi terkait peta kekuatan dari daerah atlet.

“Olahraga dayung itu bukan olahraga yang satu dua persiapan, tapi dayung itu salah satu cabang olahraga jangka panjang. Minimal atletnya harus dipersiapan kurang lebih satu tahun. Tapi yang terpenting adalah atlet harus punya jam terbang dan atlet kami sudah tidak ikuti Kejurnas 2 kali di dua tahun lalu,”imbuhnya.

Maka, dirinya berharap di tahun 2018 ini atletnya harus diikutkan biar pete kekuatan lawan di Indonesia ini bisa diketahui terkait nomor-nomor unggulan dan bisa dipertajam menjelang Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) XX di Tahun 2019 dan PON XX di Tahun 2020 nanti.

“Ada nomor-nomor unggulan yang kita persiapan ke Pra PON seperti Dragon But dan Rowing. Tapi kita tidak berangkatkan, karena memang sampai dengan saat ini Papya Barat melaksanakan Puslatda,”tutur dia.

Ditanya terkait perhatian KONI Papua Barat, dia mengutarakan, sejauh ini belum ada perhatian untuk para atlet yang dipersiapkan ke Pra PON. Namun, untuk para atlet yang dipersiapkan mengikuti Kejurnas, KONI baru mengirim dana pembinan kepada cabor-cabor pada 23 Oktober 2018.

“Kita berharap dengan dana ini, kita bisa maksimalkan sebaik mungkin untuk melihat para atlet terlebih khusus yang tela dipersiapkan untuk mengikuti kejurnas,”aku Yan Agus Rumbewas.

Sedangkan mengenai fasilitas latihan maupun bertanding, Rumbewas menyebutkan, para atlet masih berlatih menggunakan peralatan eks PON beberapa tahun lalu.

“Peralatan kita masih banyak kurang sekali, kita maksimalkan seadanya saja. Tetapi kita berharap, ya KONI Papua Barat sendiri yang mencanagkan cabor dayung ini adalah cabor unggulan Papua Barat. Jadi mari, jangan hanya sekedar simbol saja. Tapi kalau bisa berikan dukungan biar target yang diberikan bisa tercapai,”tutupnya. [free]