Pemda Bantu 300 Juta Untuk Mahasiswa Puncak Jaya di Kota Studi

719

MULIA, PapuaSatu.com – Mewabahnya virus corona (covid-19) di seluruh Indonesia berdampak pada di rumahkannya Mahasiswa Asal Puncak Jaya yang masih berada di Kota Studi.

Dengan di tutupnya penerbangan sebagai konsekuensi Karantina Wilayah Papua dari aktivitas mobilitas manusia memaksa mahasiswa harus bertahan di kota studi.

Cuitan dan keluhan para mahasiswa lewat Media Sosial menunjukkan mereka juga ingin perhatian dari Bupati sebagai Kepala daerah Puncak Jaya.

Pasalnya kondisi mereka yang jauh dari kampung halaman dan bergantung kepada Beasiswa dari Pemda terancam pupus akibat dihapusnya dana transfer Otsus ke daerah – daerah. Sedangkan sumber dana beasiswa yang berasal dari Dana Otsus ada disitu.

Yubelina Enumbi, SE sebagai Kepala BPKAD Puncak Jaya mengatakan Bahwa keluahan adik mahasiswa sudah didengar oleh pemda Puncak Jaya, “Bahwa beasiswa kepada adik mahasiswa ditiadakan akibat wabah covid itu tidak benar. Beasiswa tetap dibayarkan dari talangan Sumber Dana DAU dulu sambil menunggu transfer daerah, hal ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Sosial sebagai instansi teknis. Kami tetap perhatikan karena mereka juga warga kami, agar tetap semangat belajar dari rumah/kost mereka.” Jelas Yubelina.

Ditemui saat dialog bersama masyarakat dalam rangka distribusi Sembako di 3 tempat melibatkan 7 distrik yakni : Distrik Muara, Ilamburawi, Yambi dan Distrik Mulia, Wuyuneri serta Distrik Pagaleme, Irimuli (15/4)Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda S.Sos,S.IP, MM berharap kepada masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu keputusan selanjutnya dari Presiden terkait covid 19.

Adapun Mahasiswa yang berada diluar daerah kabupaten puncak jaya tetap tenang dan bersabar karena mereka masih tetap ada di sana.

Untuk biaya siswa, tegas Bupati, bahwa tetap akan dibayarkan meski ada edaran pemangkasan Dana DAK dan Otsus.

“Untuk membantu adik – adik, kami ada bantu Rp. 300 juta melalui Koordinator Mahasiswa Puncak Jaya,” beber Bupati.

Dirinya berpesan bahwa, Para Mahasiswa Puncak Jaya harus tetap ikut aturan yang ada di Kota Studi masing – masing dan tidak mempercayai hoax. [humas puncak jaya/loy]