Perang Saudara Kampung Umagi dan Gualo Kabupaten Tolikara Sepakat Berdamai

1525
Caption : Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo,SE,M.Si menyerahkan bantuan uang Rp. 150 juta dan beras 2 ton dan bama lain kepada masing - masing pihak korban dan pihak pelaku saat kesepakatan bersama perdamaian di Distrik Umagi, Sabtu 13 Oktober 2018.
Caption : Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo,SE,M.Si menyerahkan bantuan uang Rp. 150 juta dan beras 2 ton dan bama lain kepada masing - masing pihak korban dan pihak pelaku saat kesepakatan bersama perdamaian di Distrik Umagi, Sabtu 13 Oktober 2018.

KARUBAGA, PapuaSatu.com – Bupati Tolikara Usman G.Wanimbo,SE,M.Si didampingi Wakapolres Tolikara Kompol Sujito,SE dan Pewira Penghubung Mayor Infanteri Djoko purnomo serta Ketua I DPRD Tolikara Epius Obama Tabo,S.Sos bersama pimpinan OPD terkait turun ke Distrik Umagi pada jumat,12 hingga Sabtu,13 Okt 2018 kemarin.

Kedatangan Bupati Usman G.Wanimbo bersama rombongan untuk menghentikan konflik perang saudara sekaligus mendamaikan masyarakat di dua Kampung tersebut.

Perang suku terjadi diduga kuat, karena pembagian buah pisang yang tidak merata kepada keluarga pihak pelaku dan pihak korban hingga akhirnya terjadi pemukulan dan berujung perang saudara pada, Selasa 9 Oktober 2018 lalu.

Bupati Usman G.Wanimbo langsung mempertemukan masyarakat Kampung Umagi Distrik Umagi dengan masyarakat Kampung Gualo Distrik Wina, sekaligus membuat kesepakatan bersama bahwa pihak pelaku dan pihak korban sepakat untuk menghentikan perang saudara, yang akhirnya berdamai kembali.

Selain menghentikan perang, keluarga korban dari korban tewas tidak meminta denda untuk pembayaran kepala. Perdamaian menurut kesepakatan bersama akan dilakukan pada selasa, 16 oktober 2018 di Distrik Umagi.

“Saya minta kedua bela pihak baik pihak korban dan pihak pelaku harus menghentikan perang dan tidak lagi mengangkat jubi dan panah sejak kedatangan kami hari ini sampai kita akan lakukan perdamaian pada selasa,16 oktober 2018,” tegas Bupati Usman wanimbo.

Bupati Tolikara Usman G.Wanimbo,SE,M.Si menegaskan dalam upaya mencegah situasi atau persoalan serupa tidak terulang kembali. Saat ini Pemerintah Tolikara tengah menyiapkan berbangai upaya salah satunya Pemerintah Tolikara akan membuat Peraturan daerah tentang pemberhentian jabatan dari yang tingkat atas sampai tingkat bawah dimana di salah satu distrik terjadi perang saudara yang merugikan banyak orang.

Dana pabila terus terjadi perang suku maka konsekwensinya, pimpinan pemerintahan di Distrik tersebut mulai dari kepala distrik,kepala desa dan kepala suku dan juga pimpinan agama dari ketua klasis dan gembala jemaat  semua jabatan itu akan digantikan orang lain.

“Harus dilakukan pergantian karena dianggap tidak mampu menangani atau menyelesaikan masalah di wilayahnya, Perda ini  mulai berlaku tahun depan untuk seluruh Tolikara,” tegas Bupati dihadapan masyarakat di dua Kampung yang bertikai.

Wakapolres Tolikara Kompol Sujito,SE saat mendampingi Bupati Tolikara di tempat yang sama menyatakan, TNI/Polri Tolikara selalu siap untuk mengamankan konflik perang saudara ini.

Bahkan, kata dia, sejak terjadi perang anggota polres Tolikara sudah berada di tempat terjadinya perang saudara ini sehingga berkat dukungan pengamanan tidak terjadi perang lagi. “Kami berharap situasi yang sudah membaik ini bisa bertahan sampai kita lakukan perdamaian,” harapnya.

Usai pertemuan kedua belah pihak itu Bupati Tolikara Usman G.Wanimbo memberikan bantuan kepada pihak korban dan pihak pelaku masing – masing diberikan bantuan uang Rp. 150 juta dan bantuan beras 2 ton serta bama lainnya.

Wakapolres membantah disejumlah berita bahwa perang suku terjadi akibat perzinahan. “Itu tidak benar atas  kronologis di lapangan. Yang benar adalah Perang saudara itu terjadi akibat pembagian makanan berupa buah pisang masak yang tidak merata kepada keluarganya,” tukasnya. [kominfo/loy]