Perempuan Papua Harus Bisa Tunjukan Kreatifitas Lewat Kerjinan Tangan

1270
Caption : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Anneke Rawar didampingi kepala Dinas P3AKB Kabupaten Biak Numfor Evi L Fakdawer, saat melihat hasil kerajinan tangan –mama Papua. Foto : Viona/PapuaSatu.com
Caption : Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Anneke Rawar didampingi kepala Dinas P3AKB Kabupaten Biak Numfor Evi L Fakdawer, saat melihat hasil kerajinan tangan –mama Papua. Foto : Viona/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana, menggelar pameran pemberdayaan keluarga sejahtera yang berlangsung sejak17-19 September 2018, di gedung dharma wanita Biak.

Pameran kerajinan tangan ini melibatkan 9 kabupaten di Papua diawali diskusi bersama Asisten 1 provinsi Papua, Doren Wakerkwa sekaligus membagikan secara simbolis bantuan untuk kerajinantangan perempuan Papua.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Anneke Rawar  mengatakan, selama lima tahun masa kepemimpinan Lukas Enembe sebagai gubernur Papua  banyak menimbulkan  kreaktifitas dan inovasi baru bagi perempuan-perempuan Papua.

“Lewat kelembagaan ini kami sudah tiga kali menyelenggarakan pameran seperti ini. Namun di tahun 2018 ini kami membawa 9 Kabupaten dari berbagai daerah untuk datang berbagi dengan perempuan di Biak numfor,” ujar Anneke.

Menurutnya,  pemerintah Provinsi Papua datang ke kabupaten Biak Numfor untuk berbagi kasih dan pengalaman serta dan membagi kreasi bagaimana perempuan membuat kerajinan tangan seperti, noken rajutan, pernak-pernik dan hasil karyanya sendiri.

Apalagi, lanjut Anneke,  ke depan  Papua akan dihadapkan PON 2020. “Jadi PON  akan menjadi ikon di Papua, sehingga para tamu yang datang dari 34 provinsi akan membawa 50 cabang olahraga. Oleh karena itu,  mulai sekarang kita sudah mulai menunjukan kreatifitas kita melalui kerjinan sehingga tidak kalah dengan yang lainnya,”  papar dia.

Anneke berharap ada kesiapan dari pemerintah daerah untuk menunjang lewat dinas dinas terkait untuk bisa merencanakan Bagaimana sih perempuan-perempuan Papua untuk siap membuat oleh-oleh atau souvenir untuk dibawa pulang oleh atlet.

“Kadis P3AKB berpesan perempuan Papua harus bangkit, harus kuat, harus melihat kedepan Apa yang harus di buat, terutama untuk keluarga ini dan untuk Tanah ini, karena doa seorang perempuan itu dapat mengubah sesuatu,” harapnya.

Sementara itu kepala Dinas P3AKB Kabupaten Biak Numfor Evi L Fakdawer Kabupaten mengatakan, secara kelembagaan pihaknya menyambut baik kegiatan yang diselanggarakan karena kegiatan yang berlangsung sebaagai salah satu event yang bisa membantu mama-mama Papua untuk lebih memiliki kreatifitas dalam membangun perekonomian keluarga.

“dengan kegiatan ini bisa diketahui oleh publik bahwa ternyata ada ada bahan lokal yang bisa bernilai ekonomis Oleh karena itu dari pemberdayaan perempuan terus memberi sambutan positif turut membantu sehingga menarik lintas sektor lain,” ujarnya. [vhie/loy]