PODSI Papua Barat Siapkan 33 Atlet Dayung Menuju Pra PON XXI

551
Atlet Dayung Papua Barat terus melaksanakan TC, di kabupaten Manokwari//free

MANOKWARI, papuasatu.com – Menjelang prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) XXI Cabang Olahraga (Cabor) Dayung, atlet dayung Papua Barat terus melaksanakan Treinning Center (TC), di kabupaten Manokwari.

Pelatih Kepala Tim Pra PON XXI cabang olahraga Dayung Papua Barat, Agus Rumbewas mengatakan, PODSI Papua Barat baru saja melaksanakan seleksi, dan total atlet yang lolos seleksi sebanyak 33 orang.

“33 atlet ini akan bermain di 32 nomor termasuk di dragon boat, maka kita lakukan seleksi untuk mencari posisi duduk pedayung kiri maupun kanan, karena memang kita tidak ada spesialis dragon boat,”ujar Agus Rumbewas, Pelatih Kepala Tim Dayung Papua Barat saat ditemui media ini, Sabtu (28/10/2023).

Lanjut dia, para atlet yang diturunkan untuk bermain di dragon boat ini, semuanya adalah atlet Kano, Kayak, Slalom, Rowing, dan Standing Paddle.

“Para atlet ini akan melakukan pemeriksaan kesehatan, karena kita sudah mulai masuk di fase persiapan untuk bermain. Jadi kita hanya malaksanakan pemeliharaan stamina selama 3 minggu terkahir,”ucap Rumbewas.

Sedangkan pelaksanaan, Agus Rumbewas menerangkan, untuk atlet Kano, Kayak, dan Rowing pada tanggal 17 November-1 Desember 2023 di Jabar. Sedangkan standing paddle, slolom laut, dan rowing pantai pada tanggal 1-10 Desember 2023 di Ancol, Jakarta Utara.

“Kita sudah harus berangkat 10 november menuju Rawang Jabar, karena kita upayakan 1 minggu untuk penyesuaian. Karena kita yang latihan di air laut dan bertanding di air tawar, sudah pasti berat masanya beda. Dan jaraknya juga tidak akurat, karena arus pasang surut berpengaruh. Maka kita berharap bisa seminggu atlet ini sudah diarena untuk adaptasi,”jelasnya.

Dicecar mengenai persiapan terakhir, Rumbewas Agus menegaskan, atlet dan tim sudah sangat siap, namun terkait dengan dukungan yang masih menjadi persoalan karena cabang olahraga dayung merupakan salah satu olahraga berat.

“Atlet hanya berlatih tapi tidak ada dukungan gizi, itu sama saja sia-sia. Dalam sesi latihan, kita dayung itu membutuhkan 6000 kalori, sedangkan rata-rata mereka (para atlet-red) dalam sehari hanya mendapat 2000 kalori. Dan itu sangat minim,”tutur dia.

Oleh sebab itu, dia berharap, permasalahan penanganan olahraga dii provinsi Papua Barat bisa terasi, agar para atlet yang bisa berprestasi bisa mencapai kesuksesan di Pra PON XXI nanti dalam meloloskan nomor sebanyak mungkin.

“Kita masih menggunakan peralatan PON XX Papua, tapi masih layakan dipakai untuk latihan. Namun faktor gizi dari para atlet ini saja yang masih menjadi kendala. Kita berjumlah 33 atlet dan 11 tim official,”jelasnya.

Agus Rumbewas menargetkan, di babak prakualifikasi pihaknya bisa meloloskan 30 atlet dari 32 nomor, dan setelah itu baru pihaknya (tim dayung-red) bisa menentukan nomor prioritas untuk mendulang medali.

“Ini cabang olahraga karakter kita orang asli Papua sama dengan sepakbola dan tinju, maka sudah seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah dan pihak-pihak terkait,”pungkasnya. [free]