BIAK, PapuaSatu.com – Dinas Pariwisata Provinsi Papua mengadakan pelatihan SDM kepariwisataan di Kabupaten Biak Numfor. Pelatihan ini diikuti oleh masyarakat adat, pemerhati pariwisata, pelaku usaha dan juga komunitas masyarakat, kamis (01/11/2018)
Dalam sambutannya Gubernur Lukas Enembe yang dibacakan oleh Asisten II pemda ferry Bettay,mengatakan bahwa sektor pariwisata memiliki kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional sebagai instrumen perolehan devisa.
“Karena itu, sebagai sektor andalan pariwisata harus dikelola secara baik agar dapat bertumbuh dan berkembang menjadi pilar utama penyangga pembangunan daerah dan juga pembangunan nasional.” Ujar ferry
Kabupaten Biak Numfor memiliki Festival Munara Wampasi yang memukau, jejak – jejak peninggalan sejarah perang dunia, hamparan pasir putih pantai – pantai yang indah. Seperti Bosnik, wari, anggopi yang luar biasa, telaga biru samares, air terjun wafsarak, bentangan kepulauan padaido dengan nyiur melambai nan indah, serta taman laut yang mempesona dan masih banyak lagi potensi wisata lainnya di Biak Numfor.
Selain potensi wisata, banyak hal yang bisa ditunjukkan kepada dunia lewat berbagai kegiatan ekonomi kreatif, yaitu Noken (Tas Rajut khas papua) yang sudah diakui menjadi warisan budaya dunia oleh Unesco pada 4 desember 2012 lalu.
“Saya ingin mempromosikan Papua secara umum dan khususnya Kabupaten Biak Numfor sebagai salah satu destinasi utama atau prioritas pariwisata di Provinsi Papua yang patut dikunjungi sebagai manifestasi dari TAGLINE “Kenali Negerimu dan Cintai Negerimu”. Ungkap Ferry
Melalui pelatihan SDM Kepariwisataan tahun 2018 ini, kiranya dapat mempromosikan wisata yang handal, tepat, cerdas, yang dapat mendorong industri pariwisata terus bertumbuh serta melestarikan kekayaan budaya dan mempromosikan pariwisata nasional yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan daerah dan pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Biak Turbey O. Dangeubun menjelaskan, terkait pengembangan Infrastruktur yang menjadi salah satu syarat utama adalah Clean and Clear lahan yang exsercise nya telah dilakukan tiap tahun melalui Dana Alokasi Khusus. Tetapi angka yang dimaksudkan yaitu terkait dengan penetapan Biak sebagai kawasan khusus pariwisata yang membutuhkan lahan minimal 8 Hektar.
“jadi semua pihak harus berpikir konsep ABCGM (Academician, Business, Community, Government, Media) supaya proses ini bisa cepat.” Ujar Kepala Dinas Pariwisata Biak Turbey O. Dangeubun
“Sehingga yang harus dibangun adalah advokasi, komunikasi, edukasi yang tepat agar aspek penerimaaan dari masyarakat bisa cepat.” Tambahnya
Untuk Sumber Daya Manusia (SDM), Pemerintah Daerah fokus pada empat pelatihan yakni, pelatihan kuliner, pelatihan handy craft, pelatihan tata kelola destinasi, dan memastikan semua gaet memiliki sertifikasi dan standar pelayanan yang sama.
“kalau itu jalan, kita bisa pastikan distribusi pendapatan bisa menetes secara merata. Semua segmen, semua komponen yang bergerak di jasa dan usaha wisata dapat manfaat. Siapa yang dapat banyak, tergantung kerja kerasnya.” Pungkasnya (vhie)