
BIAK, PapuaSatu.com – Ketua Umum Partai Berkarya H. Hutomo Mandala Putra, SH bersama Sekretaris Jenderal BAPPILU Partai berkarya Pungki Sukmawati, SE. MIP melakukan kunjungan safari politiknya ke Dapil IV kampung Asaryendi Distrik Biak Barat, Biak, Provinsi Papua (23/10/2018)
Dalam orasi singkatnya, Hutomo Mandala Putra lebih menekankan pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan antara lain, usaha ternak, perikanan laut, dan bercocok tanam serta jenis usaha ekonomi yang lain.
“Program – program ekonomi kerakyatan akan di junjung tinggi dan akan di realisasikan, untuk memberikan daya tambah kepada masyarakat Papua, khususnya di Biak. Kami akan membuat program nyata untuk bisa meningkatkan ekonomi rakyat pada bidangnya masing-masing,” ujarnya.
Hutomo Mandala putra atau yang lebih dikenal Tommy Soeharto mengatakan, potensi yang ada di setiap daerah di Papua khususnya di Biak harus dikembangkan seperti bidang perikanan dan juga pariwisata.
Untuk Bidang perikanan bisa dilakukan penyaluran pemasaran dari hasil ikan tangkapan nelayan harus dikembangkan, dan yang paling baik untuk tidak cepat busuk yaitu adanya Cold storage.
“Nah di Biak sudah ada yang telah dilakukan oleh Kementerian Kelautan,cuma belum di operasikan, diharapkan bisa segera dioperasikan agar bisa di maanfaatkan oleh masyarakat,” ungkap Tommy.
Menurut Tommy untuk mengembangkan perikanan, maka pemasaran hasil ikan dapat di ekspor wIlayah lain seperti Pulau Jawa dan Makassar, bahkan dapat juga di ekspor ke negara lain seperti filiphina. Sehingga jalur pelayaran juga dapat di ubah dan rutin untuk pengiriman kontener. “ nantinya dari situ, dapat diteruskan kembangkan ke negara lain misalnya, jepang, korea, taiwan, dan juga hongkong,” jelas dia.
Putra bungsu mantan Presiden RI kedua yag sosok sederhana dan famiLiar dengan masyarakat setempat ini terlihat sangat antusias bertemu dengan masyarakat.
Sementara kehadiran Ketua umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra disambut dengan upacara adat khas biak mansorandak yang dikenal dan biasa dilakukan bagi anak-anak biak siapa pun yang sangat dihormati dengan menginjakkan kaki dalam sebuah piring.
ketika itu pula Hutomo mandala Putra dianggap sebagai bagian dari keluarga yang tidak dapat dipisahkan atau upacara Sabsiber atau penobatan sebagai Manbri atau panglima perang.
Hutomo diberikan gelar manbri manggandi adalah seekor burung rajawali yang punya kemampuan untuk mendeteksi jenis mangsa sampai dasar laut. kehadiran Hutomo diharapkan dapat mendorong ketertinggalan yang dialami oleh seluruh masyarakat Papua dan secara khusus masyarakat adat biak. [vhie/loy]