JAYAPURA, PapuaSatu.com – Selama bulan suci Ramadhan 2019, ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jayapura berkurang dan terus mengalami penurunan.
Menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Jayapura, dr.Yusuf mengatakan, hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya pendonor sukarela yang biasanya mendonor rutin. “Iya karena stok menipis jadi kekurangan terasa, bahkan dari laporan ada pasien yang drop karena kekurangan darah,”katanya, Senin (27/5/2019).
Ia mengungkapkan, setiap bulan pendonor darah suka rela di Kota Jayapura terhirung mencapai 60 persen artinya yang 40 persen harus dicari dari keluarga pasien.
“Jadi kalau yang diminta pasien 10 kantong maka 6 kantong sudah tersedia yang 4 ini dari donor pengganti, dari keluarga, kalau di bulan puasa tidak seperti itu, malah terbalik 4 tersedia 6 nya keluarga cari lagi,”ungkapnya.
Namun hal serupa ternyata memang selalu terjadi setiap bulan Ramadhan dari tahun ke tahun. PMI Jayapura ingin agar hal ini menjadi konsumsi publik agar stok yang menipis bisa kembali normal.
Salah satu kiat agar PMI dapat menanggulangi masalah tersebut, maka PMI Kota Jayapura menggelar aksi donor darah dan melakukan pencarian di berbagai instansi. “Biasa kita hubungi instansi yang bisa mendonor, kalau bersedia kita datangi, bila perlu saat malam hari setelah tarawih,” paparnya.
Ia berharap muncul kesadaran dadi masyarakat agar mau mendonor rutin termasuk di bulan puasa ini. “Karena kebutuhan darah setiap bulannya rata-rata 1.000 hingga 1.500 kantong darah. Dari jumlah tersebut kurang lebih 900 hingga 1.200 kantong darah didapatkan dari pendonor darah sukarela baik pribadi maupun kegiatan aksi donor darah di masyarakat,” jelasnya.
Terkait golongan darah , dr.Yusuf membeberkan bahwa golongan darah yang sangat dibutuhkam adlaah golongan darah O. Sedangkan darah AB walau langka permintaannya pun masih sedikit. [ayu]