Orgenes Wanimbo : Saya Salut dan Apresiasi Kepada Bupati Tolikara Yang Begitu Cepat Mendamaikan Pertikaian di Kampung Umagi dan Gualo

1896
Caption : Orgenes Wanimbo
Caption : Orgenes Wanimbo

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Anggota Komisi I DPR Papua, Orgenes Wanimbo memberikan apresiasi kepada Bupati Tolikara yang begitu cepat merespon atas pertikaian antara masyarakat Kampung Umagi Distrik Umagi dan Kampung Gualo Distrik Wina, Kabupaten Tolikara.

Apresiasi ini disampaikan lantaran Bupati Tolikara, Usman G Wanimbo bersama Wakilnya langsung merespon pertikaian antar dua Kampung di wilayah pemerintahannya.

“Begitu kejadian pada tanggal 9 Oktober, Bupati langsung melakukan pendekata pada tanggal 12-13 Oktober dan masyarakat akhirnya sepakat untuk berdamai dan tanggal 16 Oktober, masyarakat di dua Kampung langsung berdamai secara adat Lani. Saya selaku perwakilan rakyat salut dan patut dicontoh oleh Bupati di Papua,” ungkap Orgenes Wanimbo kepada PapuaSatu.com, Jum’at (19/10/2018).

Orwan Tolli Wonne panggilan akrab dari Orgenes Wanimbo ini  mengungkapkan, pertikaian antara masyarakat Kampung Umagi dan Masyarakat Kampung Gualo hanya karena hasil buah kebun, karena diambil oleh orang lain yang akhirnya terjadi pertikaian.

Namun sengan sigapnya Bupati Tolikar langsung merespon sehingga pertikaian tidak berkepanjangan.  “Saya memberikan apresiasi, apalagi Bupati  dan wakil Bupati begitu kompak terhadap aparat keamanan dan seluruh stakeholder sehingga pertikaian  tidak berlarut-larut,” ujar Orwan.

Upaya yang dilakukan oleh Bupati Tolikara harus menjadi contoh kepada Bupati lainnya yang terjadi perikaian, seperti kabupaten Yahukimo dan kabupaten Puncak.

“Jangan membiarkan masyarakatnya jatuh korban.  Kepala harus punya tanggungjawab kepada masyarakat,  baik buruknya yang dihadapi masyarakat harus siap berada di tengah-tengah karena kita bisa memimpin karena rakyat sehingga kita harus kembali kepada rakyat,”  tekan Orwan.

Orwan berharap perstiwa yang terjadi di  kampung Umagi dan Kampung Gualo tidak lagi terjadi di daerah lainnya. “Kejadian ini harus menjadi pelajaran di masa-masa yang akan datang, karena jika terjadi pertikaian maka akan mengganggu proses pembangunan  dan juga kita kehilangan keluarga. Jangan kejadian ini kembali jaman kafir yang tidak memiliki Gereja dan Tuhan kita Yesus Kristus. Jangan kita perang hanya karena makanan, perempuan atau lainnya. Itu kita hilangkan,”imbaunya. [loy]