Bupati Mathius Beri Apresiasi Atas Kehadiran Sekolah Adat Papua di Sentani

956
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si (Foto : Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com)
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si (Foto : Tinus Yigibalom/PapuaSatu.com)

SENTANI, PapuaSatu.com – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si memberi apresiasi kepada sekolah adat Papua, yang terpilih menjadi satu-satunya sekolah adat di Papua oleh aliansi Masyarakat Adat Nusantar (AMAN) sebagai sekolah reverensi bagi daerah lain di Papua.

“Pendiri dan pengurus sekolah adat Papua di Kampung Hobong, Distrik Sentani tersebut adalah anak-anak muda kreatif dan memiliki inovasi tinggi, dalam kiprahnya terus berkarya bagi daerah ini lewat kemampuan yang dimiliki,” ujar Bupati Mathius, kepada awak media di Sentani, Kamis (9/8/2018) siang.

Menurutnya, kehadiran sekolah adat Papua adalah seiring dengan program kebangkitan masyarakat adat.

Dalam perjalannya, sekolah tersebut telah memberikan kontribusi terhadap pengenalan akan nilai budaya sebagai landasan pijak perkembangan masyarakat adat di waktu mendatang.

Dikatakan, pihaknya akan menetapkan sekolah adat Papua menjadi sekolah revensi bagi daerah lain di Papua, karena baginya adalah hal yang luar biasa sebab keberadaan sekolah tersebut berada di Kabupaten Jayapura dan berjalan atas dukungan dari pemerintah daerah.

Ia menjelaskan, arah kebijakan daerah berdasarkan pada komitmen awal bahwa lembaga adat dapat di berikan ruang yang seluas-luasnya untuk bersama pemerintah membangun daerah, karena didalamnya ada pengetahuan-pengetahuan tentang adat yang harus diturunkan kepada generasi muda.

“Untuk itu saya berharap supaya sekolah adat Papua dapat menata diri dan melangkah kedepan meraih keberhasilan dengan melahirkan generasi penerus yang memiliki pengetahuan tinggi tentang tatanan dan norma-norma adat sebagai landasan jati diri sebagai manusia yang berbudaya,” ujarnya.

Lanjutnya, pemerintah daerah tentu kedepan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendampingan bagi sekolah demokrasi, supaya ada sinergitas antara pemerintah dan pihak sekolah adat dalam mewujudkan program kebangkitan masyarakat Adat.[tyi]