
SENTANI, PapuaSatu.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, terus berusaha untuk menghidupkan ekonomi masyarakat melalui gerakan pemanfaatan pekarangan sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan lokal di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Gerakan pemanfataan pekaranngan yang akan dikelola oleh kelompok wanita tani dan dasawisma, yaitu pengembangan sayuran yang menjadi sumber dari vitamin C, A dan , vitamin E,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, David A. Zakaria, S.pt kepada wartawan di Sentani, Senin (20/4).
Ia berharap, melalui program tersebut dapat memenuhi kebutuhan sayuran sebagai sumber vitamamin bagi keluarga dalam ketersediaan baham pangan lokal.
Dikatakan, melalui program itu pula pemerintah daerah melalui dinas pertanian berupaya untuk mengantisipasi kekurangan ketersedian pangan lokal khususnya yang bisa dibudidayakan di wilayah Kabupaten Jayapura.
Lanjut dia, penyebaran Covid saat ini, sekilas memang belum terlalu berdampak terhadap ketahanan pangan, terutama untuk kebutuhan masyarakat di tingkat kampung.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya untuk mendorong masyarakat agar menghidupkan kembali konsumsi dan budidaya pangan lokal.
“Mulai dari bulan kemarin sampai saat ini dan akan terus kami laksanakan dalam kurun waktu April, Mei hingga Juni,” ujarnya.
Selanjutnya Dinas Pertanian juga membudidayakan tanaman umbi umbian, sagu, keladi, talas, dan ubi jalar sebagai cadangan pangan atau lumbung pangan yang ada di tingkat kampung.
“Dan ini jelas sasaran kami kepada kelompok kelompok wanita tani. Khususnya untuk pengembangan pangan lokal yang memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.
Selain komoditas sayur dan pangan lokal pihaknya juga mengembangkan buah-buahan seperti semangka, melon dan mentimun untuk kebutuhan akan buah buahan sebagai sumber vitamin C dan sumber vitamin E.
Sedangkan untuk budidaya buah buahan yang lain, terus dikawal dengan penguatan dan fasilitas dengan pemberian pupuk organik cair.
“Ini akan dikembangkan di 13 wikayah distrik yang sudah didata pihaknya.
Selain itu pihakya juga melakukan upaya budi daya tanaman obat obatan herbal seperti Jahe, kunyit dan bibit tanaman kelor,” tambahnya.[yat]