Ini Pesan Khusus Kasad untuk Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring

2542
Kasad Jenderal TNI Mulyono saat bersalaman dengan Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring usai serah terima jabatan tiga pejabat strategis TNI AD di Mabesad, Jumat (12/10/2018)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dalam kesempatan memimpin serah terima tiga pejabat stategis di lingkungan Angkatan Darat, dalam upacara serah terima jabatan (Sertijab) yang digelar di Aula Jenderal Besar A.H Nasution, Mabesad, Jakarta, Jumat (12/10/2018), Kasad Jenderal TNI Mulyono, member pesan khsusu untuk Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

Dalam amanatnya, Kasad menekankan kepada Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring selaku Pangdam XVII/Cenderawasih yang baru agar melakukan tindakan yang mampu menyeimbangan antara kepentingan keamanan negara dengan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan dihadapkan pada keberadaan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang masih menjadi ancaman bagi stabilitas keamanan masyarakat dan negara, Kodam XVII/Cenderwasih mengemban misi strategis,” tandas Kasad.

Karakteristik wilayah yang unik, lanjut Kasad Mulyono, baik dari aspek geografi, demografi, maupun kondisi masyarakat, serta kepentingan negara, merupakan tantangan yang memerlukan pemikiran dan perhatian khusus, serta inovasi yang kreatif dan produktif.

“Oleh karenanya agar segala tindakan yang diambil dilakukan secara terpadu dan lintas sektoral dengan melibatkan pemerintah daerah, instansi/pihak terkait, serta seluruh masyarakat Papua dalam bingkai Kemanunggalan TNI-rakyat,” tegas Kasad.

Dalam amanatnya, Kasad Mulyono juga  menekankan agar semua jajaran TNI turut berpartisipasi aktif dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan Pileg dan Pilpres 2019.

“Namun kita tetap dalam koridor Netralitas TNI demi kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia melalui sistem kerja yang sinergis dan solid dengan Polri maupaun berbagai pihak lainnya yang terkait,” pungkas Jenderal TNI Mulyono.

Saat ditemui wartawan pada Sabtu (13/10/2018) di Makodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, mengungkapkan bahwa untuk penanganan masalah sparatisme sebagaimana amanat Kasad Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan, bahwa upaya persuasive akan dikedepankannya.

“Yang jelas kita melakukan pendekatannya dengan pendekatan persuasive. Pendekatan itu saya rasa yang sangat baik,” ungkapnya.

Jenderal bintang dua yang jenjang kariernya di TNI pernah di satuan Kostrad, maupun memangku jabatan strategis di berbagai tingkatan, termasuk sebagai Kasdam III/Siliwangi mengatakan, bahwa banyak pendekatan yang bias digunakan untuk menyeimbangkan tugas sebagai aparat keamanan dengan kesejahteraan masyarakat di Papua, termasuk mengatasi kelompok separatis yang disebut sebagai Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB).

“Yaitu dengan cara pembinaan teritorian, pendekatan kemanusiaan, pendekatan budaya, dan banyak pendekatan yang kita lakukan, sehingga kita betul-betul menyentuh hati masyarakat,” ujarnya.[yat]