Pantau Wilayah, Anggota TNI dari Kodim 1705/Paniai Tewas Dikeroyok

2137
Jenazah Sertu Surya Ganda Putra Silalahi (Alm) saat diangkur=t mengunakan ambulan

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dikeroyok sejumlah pemuda yang dilaporkan dalam kondisi mabok dan bersenjatakan parang, seorang anggota TNI dari Kodim 1705/Paniai bernama  Sertu Surya Ganda Putra Silalahi tewas akibat luka bacok di lehernya.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi saat dikonfirmasi mengungkapkan bahwa kasus tersebut terjadi   di Kampung Waroki, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Hari Senin (22/10/2018) sekitar pukul 19.45 WIT.

“Telah terjadi tindakan pengeroyokan oleh sekelompok masyarakat/pemuda terhadap seorang anggota TNI dan mengakibatkan meninggal dunia dengan luka tebas di leher,” ungkapnya kepada PapuaSatu.com, Selasa (23/10/2018).

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti motif yang melatarbelakangi  terjadinya pengeroyokan tersebut.

“Namun berdasarkan data dan laporan yang kami kumpulkan bahwa peristiwa tersebut berawal pada sekitar Pukul 17.30 Wit, Anggota Kodim 1705/Paniai atas nama Sertu Surya Ganda Putra Silalahi keluar rumahnya dari asrama Kodim 1705/Paniai menggunakan sepeda motor dalam rangka melaksanakan tugas pemantauan wilayah,” ungkap Kolonel Aidi.

Dana saat Sertu Surya melintas di jalan menuju Kampung Waroki, Distrik Nabire Barat, sekitar 50 meter dari jembatan, sekitar pukul 19.30 WIT, terdapat sekitar 6 orang masyarakat maupun pemuda  sedang nongkrong dan dalam pengaruh alcohol (miras).

“Sebagian dari mereka membawa senjata tajam berupa golok (parang). Mereka kemudian mencegat Sertu Surya sehingga terjadi percekcokan dan berlanjut pada tindakan pengeroyokan dan pembacokan menggunakan parang,” ungkapnya lebih lanjut.

Pada saat terjadi pengeroyokan dan pembacokan, Sertu Surya yang masih berada di atas sepeda motornya, sempat berupaya melakukan pembelaan diri dengan mengeluarkan tembakan peringatan, namun karena terdesak dan mengalami luka bacok di bagian leher, dalam suasana gelap memberikan tembakan melumpuhkan dan mengenai bagian dada dari salah seorang pengeroyok.

Dari peristiwa tersebut, selain mengakibatkan angota TNI atas nama Sertu Surya Ganda Putra yang juga merupakan seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa), juga  mengakibatkan meninggalnya salah seorang pelaku pengeroyokan atas nama Daud Oyom.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, karena kesadaran hukum sebagian masyarakat kita khususnya di daerah-daerah masih sangat rendah,” ujar Kolonel Aidi menyesalkan.

Dikatakan, kebiasaan  masyarakat membawa senjata tajam ke mana-mana, sehingga mudah sekali tersulut emosi dan melakukan tindakan anarkis, serta main hakim sendiri dengan mengabaikan hukum positif.

Kata Kolonel Aidi, pihaknya bersama kepolisian setempat masih berusaha mencari dan mengumpulkan keterangan terkait kasus tersebut.

“Kalau ada permasalahan mestinya tidak harus diselesaikan secara anarkis, mari kita menghormati hukum positif yang berlaku,” ujar Aidi.

Ia juga mengimbau kepada seluruh komponen masyarakat agar meninggalkan kebiasaan membawa senjata tajam kemana-mana. Karena akan mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat.

“Polisi telah mengeluarkan larangan membawa sajam maupun senjata lainnya, tetapi tentunya tidak hanya cukup dengan larangan dan pengawasan dari pihak keamanan. Namun dituntut kesadaran dari seluruh komponen masyarakat untuk taat hukum agar tercipta kondisi masyarakat yang aman, damai dan sejahtera,” ujarnya.

Selain itu kebiasaan mengkomsumsi miras juga merupakan penyakit sosial masyarakat sebagai sumber terjadinya berbagai tindakan kriminal dan sangat meresahkan masyarakat.[yat]