Jelang Sidang PHPU Pileg dan Pilpres 2019, TNI-Polri Gelar Apel Konsolidasi

448
Pasukan TNI-Polro dan instansi terkait saat mengikuti apel konsolidasi di Lapangan Apel Makodam XVII/Cenderawasih, Kamis (13/6/2019)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Untuk memantapkan pengamanan tahapan akhir Pileg dan Pilpres, yakni sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Kamis (13/6/2019), TNI-Polri dan instansi terkait menggelar apel konsolidasi.

Apel konsolidasi TNI-Polri yang digelar di lapangan apel Makodam XVII/Cenderawasih, dan dipimpin Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua P. Sembiring dan Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Rudolf Albert Rodja, juga terkait Operasi Ketupat Matoa 2019 yang telah selesai setelah digelar 13 hari (29 Mei-10 Juni 2019).

Dalam amanatnya, Pangdam mengungkapkan atensi dan harapanya kepada seluruh personil TNI-Polri.

“Saya sampaikan atensi dan harapan kepada seluruh prajurit TNI-Polri sekalian agar tetap menjalin sinergitas antar instansi terkait, guna mengantisipasi perkembangan situasi di wilayah, karena rangakaian tahapan Pileg dan Pilpres yang belum selesai,” tandasnya.

Kata Pangdam, operasi ketupat yang ditujukan agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tenang, telah dilaksanakan dengan baik.

“Ini merupakan bukti nyata sinergitas TNI-Polri serta seluruh instansi terkait,” ujarnya.

Di kesempatan sama, Kapolda Papua mengungkapkan bahwa sejak dilaksanakan Operasi Ketupat Matoa 2019, tidak terjadi kasus yang menonjol di wilayah hukum Polda Papua.

Selama operasi ketupat dari 29 Mei -29 Juni 2019, terjadi 22 kasus kecelakaan lalu lintas, 8 orang korban meninggal dunia, 19 korban luka berat, 17 korban luka ringan, dan kerugian materil Rp 197,8 juta.

Selaku komandan Operasi Ketupat Matoa 2019, Kapolda memyampaikan terima kasihnya kepada Padam XVII/Cenderawasih dan seluruh jajaran yang telah bersama-sama mengamankan operasi ketupat, maupun stakeholder dan potensi-potensi masyarakat lainnya.

Terkait pengamanan PHPU yang akan mulai disidangkan di MK tanggal 14 Juni, imbasnya dapat dimungkinkan terjadi di Papua, terutama bagi calon anggota legislatif maupun partai politik yang tidak puas pada hasil Pemilu lalu.

“Untuk itu saya ingin mengajak kita semua untuk tetap waspada, tetap menyiapkan diri, apabila keputusan dari MK yang mungkin tidak memuaskan beberapa pihak,” ujar Kapolda.

Kapolda juga mengharapkan agar kekompakan TNI-Polri yang telah lama terjalin, mulai pimpinan tertinggi, yakni Panglima TNI dan Kapolri hingga jajaran terdepan, dapat terus ditingkatkan.[yat]