Menhan Tekan TNI/Polri Jaga Kekompakan dan Kedamaian di Papua

1147
Menhan Tekan TNI/Polri Jaga Kekompakan dan Kedamaian di Papua

JAYAPURA, PapuaSatu.com –   Menteri Pertahanan Republik Indonesia  Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacududu menekankan kepada TNI/Polri di Papua dan Papua barat agar tetap menjaga kekompakan, an menjaga keamanan dan kedamaian untuk persatuan dan kesatuan Negara.

Meski banyak perbedaan baik agama, suku dan ras,  Ryamizard menegaskan, bahwa TNI/Polri harus tetap bersatu demi menjaga keamanan,dan kedamaian serta kenyamanan bagi masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Polri dan TNI sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan kenyamanan serta wajib menjaga bangsa ini. Provinsi Papua merupakan bagian dari negara Indonesia, Papua adalah Indonesia dan Indonesia adalah Papua, sehingga terjadilah pembangunan yang sangat luar biasa dilakukan oleh pemerintah Presiden Jokowi,” tegas Ryamizard dalam arahannya di Aula Tonny A Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Kamis (24/5/208).

Mengenai ancaman yang nyata saat ini yaitu terorisme, bencana alam, separatis pemberontakan bersenjata, pelanggaran wilayah perbatasan, perampokan pencurian, wabah penyakit, peredaran dan penyalahgunaan narkoba, perang siber dan intelejen perlu diantisipasi.

Namun untuk ancaman yang belum nyata konflik terbuka atau perang konvensional, kemungkinan kecil terjadi. Kendati demikian, pihaknya meminta kepada TNI/Polri untuk tetap mengambil langkah-l;angkah untuk selalu mengantisipasi adanya gangguan maupun ancaman yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.

“kita perlu menangkal hal itu dengan melakukan pengawasan melalui pemikiran kita, dengan teknologi yang ada dan melakukan deteksi se dini mungkin,” tukasnya.

Terkait dengan terorisme yang telah terjadi belakangan ini, tegas Ryamizard, tidak ada istilah bunuh diri masuk surga tetapi akan tetap masuk neraka. “Kebanyakan teroris ini dengan mengatasnamakan jihad agama, ini merupakan pemahaman yang salah,” katanya.

Terorisme radikalisme telah menciptakan kerugian, merusak persatuan, kesatuan, kenyamanan, kedamaian di masyarakat. “Ini merupakan ancaman yang harus selalu kita waspadai, ancaman untuk kita semua,” tekan dia.

Lanjut Ryamizard di dalam melaksanakan tugas pokok penggunan senjata, itu hanya 1 persen sementara 99 merupakan peran dari rakyat.

Oleh karena itu peran dari rakyat sangat efektif untuk menangkal, menyelesaikan segala permasalahan dan masyarakat harus tampil dan cepat dalam memberikan informasi sehingga sekecil informasi apapun  bisa segera diatasi.

Namun ia meminta kepada kepada pemimpin TNI Polri agar tetap profesional pada bidangnya dan fokus pada tugas pokok yang diberikan, dengan menjadi loyalitas sebagai jati diri TNI-Polri.

Sebagai TNI/Polri yang profesional dan berkepribadian maka harus menjadikan hukum dan peraturan perundang-undangan sebagai panglima tertinggi, yang harus di taati dan dihormati.

“Jadilah pemimpin yang senantiasa menjadi solusi dari setiap permasalahan dan bukan sebaliknya malah menjadi masalah dan duri bagi organisasi, senantiasa pandai merasa bukan merasa pandai. Jaga kebersamaan ini, karena ini sangatlah penting,” pungkasnya. [loy]