Ciptakan Pilkada Damai, Jurnalis Tak Memihak kepada Satu Golongan

718

Tampak para narasumber Fokus Group Discusion bertema ‘Kitorang Dukung Pilkada Damai di Tanah Papua’ yang digelar oleh jurnalis sekota Jayapura di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura, Senin (19/02/2018). Foto : Arie Bagus/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Puluhan Jurnalis di Kota Jayapura mengikuti Forum Group Discusion (FGD) yang digelar di salah satu hotel ternama di Kota Jayapura- Papua, Senin (19/02/2019).

Forum diskusi ini menghadirkan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa, Komisioner KPU Papua Musa Sombuk, Ketua Bawaslu Peggy Watimena dan Ketua PWI Papua, Abdul Munib.

“ kegiatan ini digelar atas inisiatif para jurnalis yang ingin mewujudkan pilkada aman dan damai di Provinsi Papua,” kata Koordinator panitia pelaksana yang juga wartawan detik. Com, Wilprest Siagian.

Menurut Siagian jurnalis memilki empat pilar dalam berdemokrasi dan keempat demokrasi ini telah menjamin  dijamin kemerdekaannya dalam Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945.

Sehingga sudah sepatutnya media membantu meniciptakan pilkada yang aman dan damai di Tanah Papua. “ ketika suatu jurnalis tidak netral dalam melaksanakan tugasnya maka para jurnalis tersebut dapat membuat surga jadi neraka dan neraka jadi surga,” kata Siagian dalam sambutan singkatnya.

Selain itu ia juga meminta kepada semua jurnalis untuk tidak memihak pada satu pihak ataupun golongan.

“ jurnalis juga harus punya narasumber yang berkompeten agar berita itu tidak jadi berita asal berita saja. Wartawan juga harus membuat berita yang berimbang agar tidak merugikan pihak lain apalagi dalam momen Pilgub 2018 ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar mengungkapkan ada tujuh pemangku kepentingan dalam pilkada serentak di Papua yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 ini.

Para pemangku kepentingan tersebut menurut Kapolda Papua adalah KPU dan Bawaslu yang bertindak sebagai penyelenggara ketiga aparat keamanan dan keempat adalah pemerintah daerah.

“masyarakat, keenam para pasangan calon bupati dan gubernur serta tim suksesnya dan yang terakhir adalah media masa” ungkap Kapolda.

Ia juga meminta kepada tujuh pemangku kepentingan ini dapat menyukseskan Pilkada serentak di Papua dengan aman, damai dan demokratis.

Lanjut Kapolda, ketujuh pemangku kepetingan ini memiliki peran masing-masing “tentu kita berharap agar KPU dan Bawaslu bekerja secara professional dengan memperhatikan aspek utuh yang berlaku dan harus mau bekerja sama dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada” tambahnya.

Demikian juga aparat keamanan harus bekerja dengan professional dan netral. “ karena Polri dan TNI adalah ujung tombak. Karena Polri tidak bisa bekerja sendirian” tukasnya.

Berkaitan dengan masyarakat Kapolda menghimbau agar masyarakat bisa lebih cerdas dalam berdemokrasi “ itu adalah impian kita karena demokrasi ini adalah kedaulatan rakyat yang telah diberikan dengan seluas-luasnya melalui praktek diselenggarakannya Pilkada ini” ujar Kapolda.

Oleh karena itu pihaknya akan mendorong masyarakat agar semakin cerdas dalam berdemokrasi karena hal tersebut sangatlah penting.

Kapolda juga meminta kepada pasangan calon (paslon) dan tim sukses (timses) agar tunduk dengan aturan yang telah ditetapkan didalam hukum termasuk aturan yang telah dibuat KPU.

“Jadi kami berharap agar para paslon dan timsesnya bisa taat kepada norma-norma hukum dalam berdemokrasi” kata Kapolda.

Karena demokrasi di Indonesia ini bukanlah demokrasi terjun bebas melainkan ada rambu-rambu yang telah mengaturnya agar dapat mengedukasi masyarakat bagaimana cara berdemokrasi yang benar.

“ nah untuk teman-teman media masa dalam hal ini tentunya harus bisa memabangun mindset masyarakat. Jadi peace journalism harus dikumandangkan oleh media dan harus secara jernih mendidik melalui opini-opin yang dibuat agar pesta demokrasi ini adalah pesta demokrasi yang bermartabat dan menghormati hukum,” pungkasnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit diwakili Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa yang juga jadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya siap mendukung pilkada serentak di Papua berjalan aman dan damai.

Selain itu dirinya meminta agar para jurnalis dapat menyejukan dalam suatu pemberitaan sesuai kode etik jurnalis “ini yang paling saya pegang karena ini masalah moral. Kode etik jurnalis menjalin kerukunan dan tidak membuat berita hoax atau bohong yang digunakana oleh kepentingan golongan guna memecah persatuan dan kesatuan bangsa” pinta Kasdam.

Menurut Kasdam jurnalis adalah Central Of Grafity (COG) yang mengatur kemana arah suatu pemberitaan. “ karena hanya jurnalis yang bisa membuat jatuh dan bangunnya suatu Negara itu Central Of Grafity” kata Kasdam.

Lanjut Kasdam, tahun 2018  ini adalah tahun yang penuh dengan dinamika yang luar biasa “karena ditahun ini ada pilgub dan pemilihan bupati yang digelar secara serentak di Papua dan kemudian akan dilanjutkan dengan pileg dan Pilpres pada tahun berikutnya. Dan ini ada benang merahnya” tambah Kasdam.

Diungkapkannya lagi berdasarkan laporan dari Bawaslu pusat Papua termasuk daerah yang palin rawan konflik saat Pilkada.

“dengan laporan itu saya kembali bertanya pada diri sendiri apanya yang rawan? Mereka itu sebenarnya tidak tahu apa yang terjadi di Papua. Kita yang tahu betul masuarakat kita itu adalah masyarakat yang baik dan sederhana tetapi itu semua tergantung dari pemimpinnya” ungkap Kasdam.

Inilah yang menurutnya media harus mengedukasi masyarakat agar tidak terprovokasi dan tidak masuk dalam lingkungan-lingkungan proxy war. “ kita memiliki peran yang penting untuk menciptakan pilkada yang aman dan damai. Jadi mari kita bekerjasama untuk mewujudkan hal tersebut” pungkas Kasdam. [abe]