JAYAPURA, PapuaSatu.com – Mantan Penjabat Bupati Jayawijaya Doren Wakerkwa membantah keras pernyataan Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo di sejumlah media elektronik yang menyatakan bahwa dirinya selama menjabat Penjabat Bupati di Jayawijaya mencari-cari kesalahan.
“Berakhirnya masa jabatan saya sebagai penjabat Bupati Jayawijaya pada tanggal 23 Juni 2018, saya langsung menyampaikan terimakasih kepada seluruh Stakholder, karena kepemimpinan saya selama empat bulan telah menyelesaikan semua persoalan yang terjadi, baik di bidang pemerintahan, pelayanan masyarakat maupun pembinaan kepada para ASN,” ungkap Doren Wakerkwa kepada PapuaSatu.com via selulernya, Senin (25/6/2018).
Ia menegaskan, pernyataan yang disampaikan melalui Dialog dengan TVRI dan tidak menyudutkan siapapun apalagi JWW pada kepemimpinan.
“Wajar kalau saya sampaikan ada kekurangan dan kelebihan pada kepemimpinan saya. Dan sebelum saya tinggal jabatan sebagai penjabat Bupati saya selalu minta kalau ada kekurangan harus dibenahi oleh bupati terpilih nanti,” ungkap Doren.
Menurutnya dialog interaktif di TVRI Papua hanya untuk menyampaikan hasil kerja di Pemerintahan kabupaten Jayawijaya. “Hal ini wajar saya sampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang ada, baik TNI/Polri, masyarakat maupun mitra kerja lainnya,” katanya.
Bahkan, tegas dia, pernyataan yang disampaikan dalam dialog di TVRI Papua juga mengarahkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitasnya dalam rangka pemilukada serentak di kabupaten Jayawijaya, yang akan berlangsung pada tanggal 23 Juni 2018 beberapa hari ke depan.
“Apa yang sudah saya kerjakan di Pemerintah Kabupaten Jayapura lebih meningkatkan kedispilinan yang bagus dan dapat dipertanggungjawabkan,” tukasnya.
Masalah pelaksanaan pemilukada, lanjut Doren, dirinya mengharapkan kepada pihak penyelenggara di kabupaten Jayawijaya baik itu KPU, maupun Panwaslu agar menjalankan tugasnyasesuai ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sebab, dirinya tidak menginginkan adanya Pemungutan Suara Ulang (PSU) seperti yang terjadi di daerahnya lainnya yakni, Puncak Jaya, kabupaten Jayapura dan Kabupaten Kepulauan Yapen pada tahun lalu.
“Jika pihak penyelanggara sukses melaksanakan pemilukada maka tidak perlu dilakukan PSU dan apabila PSU terjadi maka ada ketidak sanggupan kita dari Panwaslu dan KPU,” katanya.
Untuk itu, pernyataan yang disampaikan JWW tidak benar dan itu bohong. “Saya sama sekali tidak menyinggung itu. Kalau saya bicara tentang kekurangan selama saya menjabat, itu hal wajar. Kalau ada kekurangan dan kesulitan yang saya hadapi harus kita sampaikan agar bisa dibenahi,” katanya.
“Saya melihat saudara kita JWW ini seperti kebakaran jenggot. Ya, kita setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan dalam hal penyelanggaraan pemerintahan, melayani masyarakat, membangun infrastruktur. Ada kekurangan yang terjadi selama ini perlu di perbaiki. Kan itu yang terjadi selama ini,” pungkasnya.
Bahkan menegaskan bahwa apa disampaikan melalui Dialog di TVRI Papua pada tanggal 23 Juni di Wamena kabupaten Jayawijaya sudah wajar. “Beritanya memang keluar tanggal 24 Juni 2018. Itu kan nggak apa-apa , beritanya kan Jam 18.00 WIT. Kalau masa tenang itu pukul 22.00 WIB. Jadi tidak ada permasalahan disitu,” tukasnya.
Mengenai pertanyaan JWW terhadap tugas Doren Wakerkwa sebagai ASN atau Tim Sukses, Doren meminta pembuktian dari JWW.
“Harus dibuktikan apakah saya melakukan kampanye atau apa. Jadi saya lihat saudara saya ini (JWW) asal ngomong dan banyak sensasi. Saya minta harus dibuktikan karena beliau adalah seorang calon Gubernur. Jangan main menuduh-nuduh saya, apalagi menuduh menggunakan uang 12 Milyar. Itu dari mana. Calon Gubernur kok tuduh sembarang,” cetusnya.
Lebih lanjut disampaikan Doren bahwa persoalan yang sudah dielesaikan seperti perang di Wamena dan persoalan sosial lainnya.
“Jadi saya harap Pak JWW seorang calon Gubernur tidak perlu sampaikan itu, bagaimana mau menjabat Gubernur menjabat Bupati saja tidak sesuai kapasitasnya untuk bicara,” pungkasnya. [piet]