MANOKWARI, PapuaSatu.com – Anggota MPR Republik Indonesia Wilayah Pemilihan Papua Barat, Chaidir Djafar melaksanakan Sosialisasi 4 pilar kebangsaan, di sejumlah SMA dan SMK di Provinsi Papua Barat.
“Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan merupakan tanggung jawab konstitusional setiap anggota MPR RI. karena dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara senantiasa kita sering diperhadapkan dengan permasalahan yang bersifat internal maupun eksternal yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,”ujar Djafar melalui press releasenya yang diterima PapuaSatu.com, Senin (25/09).
Lanjut, menurut Djafar, Pancasila, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan Negara merupakan 4 pilar utama atau penyanggah kokohnya Negara Indonesia dan hal itu telah terbukti, teruji oleh sejarah.
Maka, kata Djafar, nilai-nilai pada 4 pilar tersebut harus terus disosialisasikan agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh semua pihak termasuk pelajar sebagai komponen generasi muda bangsa
“Generasi Bangsa ini pada saatnya nanti akan memikul tanggung jawab selaku penerus pembangunan,”ucap Djafar
Lebih lanjut kata Anggota MPR RI yang pernah juga menjadi pengajar SMK ini mengatakan pelajar harus bangga menjadi anak Indonesia yang dapat menuntut ilmu dan mewujudkan cita-citanya dalam suasana kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang damai dan saling menghargai perbedaan antar sesama.
“Perbedaan tidak harus dipermasalahkan tapi justru harus disyukuri karena keragaman anak bangsa ini adalah kehendak Tuhan dan setiap rencana dan kehendak Tuhan pasti selalu baik adanya jika setiap orang bersikap tulus dan pandai bersyukur,”Kata Mantan Anggota DPR-PB
Djafar mengemukakan, sejumlah SMA dan SMK yang dikunjunginya diantaranya SMK 2 Kabupaten Raja Ampat.
Pasalnya, menurut dia, Raja Ampat adalah suatu daerah yang dahulu hampir tidak dikenal orang. Saat ini Raja Ampat telah berubah menjadi daerah yang sangat didambakan oleh semua orang di dunia untuk bisa datang berkunjung.
“Tahukah kenapa Raja Ampat menjadi terkenal? Raja Ampat bisa terkenal karena ternyata diciptakan Tuhan berbeda dengan daerah lain dan ketika perbedaan Raja Ampat itu dipelihara dan dikemas dalam suatu program pariwisata yang juga menghargai perbedaan maka hasilnya seperti yang dapat disaksikan dan dinikmati saat ini,”kata Djafar.
Untuk itu, dirinya berharapa kepada pelajar tamatan SMK Negeri 2 Raja Ampat untuk lebih terbuka dengan promosi perbedaan Raja Ampat yang berbeda dengan daerah lain itu.
“Jadi intinya adalah jika kebhinakaan/perbedaan itu dipelihara dan disyukuri sebagai suatu anugerah dan dikembangkan dalam kehidupan nyata, maka pasti akan menghasilkan kebaikan.
Oleh sebab itu, Djafar menghimbau agar para Guru dapat membimbing anak murid untuk secara sungguh-sungguh menerapkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika dalam proses belajar mengajar dan dalam interaksi pada lingkungan pendidikan sehingga dapat terbentuk watak dan sikap sebagai generasi muda yang Indonesia. (Free/Abe)