JWW : Saya Ingin Masyarakat Tidak Lupa Dengan Pelaku Sejarah Papua

Caption : Bakal Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo (JWW) saat berdiri di panggung bersama Wakilnya, Habel Melkias Suwae dalam acara deklrasi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua beberapa waktu lalu. (Loy/PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com  –  Bakal Calon Gubernur Papua, John Wempi Wetipo (JWW) meminta kepada seluruh masyarakat di tanah Papua untuk tidak melupakan para pelaku sejarah di Bumi Cenderawasih.

“Kita tak boleh lupa dengan sejarah Papua. Sebab ini juga disampaikan pendiri bangsa oleh Pak Soekarno Hatta,” kata Wempi, Senin (15/1/2018).

Ia mengatakan, dirinya telah bertemu  dan berbincang-bincang dengan tiga tokoh pelaku sejarah di Kota Jayapura yakni, Yohanes A Ireuw berusia 100 tahun, Pdt. Mesakh Koibur selaku Ketua GKI ke-4 di tanah Papua dan mantan Ketua DPR Irian Jaya (DPR Papua/saat ini), Wilem Maloali.

“Benyak kesan-kesana yang disampaikan kepada kami sebagai penerus di tanah Papua, baik itu perkembangan pembangunan, kesejahteraan rakyat dan terutama menjaga  kedaulatan Negara, termasuk menjaga konflik dalam proses pilkada,” ujarnya.

Masalah pilkada, Wempi menguatakan, pelaku sejarah seperti Yohanes Ireuw, lebih mengingatkan agar proses pemilukada di tanah Papua harus berjalan demokratis dan membiarkan semua orang untuk bersaing tanpa ada ‘Kotak Kosong’

Disisi lain, Pdt Koibur yang juga  merupakan ketua GKI Papua ke-4 di tanah Papua ini juga menitipkan pesan agar menjadi perekat bagi seluruh masyarakat yang ada di Tanah Papua, mengingat di tanah ini di huni masyarakat dari suku bangsa dan budaya dengan bahasa sendiri-sendiri.

“ pesan ini sesuatu hal yang merasa kaget karena kehadirannya telah mengetahui kegiatannya bersama Baliem Mission Center (BMC) keluar masuk hutan, untuk misi sosial. Dan bagaimana masuk Agama di tanah Papua,” jelasnya.

Hal seperti itu, bagi Wempi merasa tak sendiri dalam memimpin tanah Papua melalui proses pemilukada yang akan berlangsung  tahun 2018. “Saya percaya bahwa apa yang disampaikan  oleh para pelaku sejarah di tanah ini menjadi semangat tersendiri dalam membangun daerah dan membuat rakyat menjadi cerdas,” katanya.

Bukan para pelaku sejarah terhadap perkembangan pembangunan dan keagamaan, tapi juga bagaimana di tanah Papua selalu berpolitik yang cerdas dan berwibawa tanpa mengorbankan rakyat.

“Saya ketempu mantan ketua Ketua DPR Irian Jaya yang saat ini berubah nama menjadi DPR Papua. Dia adalah pak Pendeta Willem Maloali. Ternyatadari sisi politis, pak Willem selaku menekankan agar kedepan bagaimana kita terampil dalam mengelola SDM, yang memihak pada perekonomian,” ujarnya.

Wempi mengatakan,  Willem selaku menekankan agar membangun Papua membutuhkan orang-orang yang cerdas, yang bisa merubah hal-hal kecil menjadi sumber pendapatan besar ditengah-tengah masyarakat. Salah satunya bagaimana ikan gabus (gastor bahasa local di Papua) di Sentani, bisa di kelola hingga diminati masyarakat di luar negri.

Dengan visi misi yang dimiliki  Wempi dalam memimpin Gubernur Papua sirama dengan apa yang disampaikan mantan Ketua DPR Irian Jaya pertama itu. “ ini sesuatu yang luar biasa. Kami akan terus berjuang agar Papua adalah “Papua cerdas” papua yang takut akan Tuhan dan ingin merubaha Papua menjadi lebih baik,” pungkasnya. [loy]