Kabupaten/Kota Lain Perlu Meniru KMA

564

Caption foto : Asisten I Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, SH bersama Muspida saat membuka HUT KMA IV tahun 2017(Yan Piet/PapuaSatu.com).

SENTANI,PapuaSatu.com – Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) Kabupaten Jayapura yang dicanangkan Mathius Awoitauw, SE, M. Si sebagai seorang anak adat semasa menjabat sebagai Bupati Jayapura, perlu ditiru dan diterapkan oleh sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Papua.
Demikian Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa, SH di hadapan ribuan masyarakat adat dari sembilan wilayah adat pengunjung perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) Kabupaten Jayapura ke – IV Tahun 2017 di Lapangan Upacara Gunung Merah, Sentani, Selasa (24/10).
Dikatakan, apa yang telah Mathius Awoitauw lakukan dalam bentuk program kebangkitan masyarakat adat empat tahun lalu tentu didasari dengan keterpanggilan sebagai anak adat yang harus mengembalikan jati diri adat pada porsinya untuk membangun daerah.
Menurutnya, tidak ada satu daerah di atas Tanah Papua ini yang tidak ada adatnya.
Semua daerah, kabupaten maupun kota di Papua semua mempunyai tatanan adat sehungga tidak ada salahnya juga menerapkan program kebangkitan masyarakat adat seperti di Kabupaten Jayapura ini di daerah lain.
“Sudah saatnya adat harus bangkit dan berdaulat sehingga nilai-nilai baik dari adat tersebut menjadi modal dalam membangun manusia Papua bersama seluruh masyarakat menuju pada tingkat kesejahteraan yang lebih baik,” ujar Asisten I Setda Papua, Doren Wakerkwa.
Ditempat yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Jayapura, Drs. Yerry F. Dien, M.Si melalui Asisten I Setda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, S.Sos, MKP menandaskan, HUT kebangkitan Masyarakat Adat merupakan pesta rakyat tahunan yang terus di lakukan oleh pemerintah dan masyarakat adat.
Basri menyebut pelaksanaan KMA dilaksanakan empat tahun bertutut-turut di tempat yang berbeda yakni, HUT KMA pertama dilaksanakan di Sentani selanjutkan ke dua di Depapre, ketiga di Genyem dan keempat kembali di Sentani.
“KMA sangat penting bagi pembangunan daerah sebab ruang diberikan kepada masyarakat adat untuk mengatur dan menata pembangunan di masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Sembilan Dewan Adat Suku (DAS) Kabupaten Jayapura, Daniel Toto menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura yang telah memproteksi hak-hak masyarakat adat lewat program KMA.
Dituturkan, banyak sudah liku-liku yang telah terlewati. Adat kini mendapat posisi yang layak dalam pembangunan daerah. Sebab itu, dirinya mengajak masyarakat adat merayakan HUT KMA dengan penuh sukacita sebagai simbol kebangkitan adat.
“Kami masyarakat adat terus melangkah bersama pemerintah membangun daerah berdasarkan kepada nilai-nilai kearifan lokal yang kami miliki di setiap wilayah adat,” pungkasnya.(piet/ahmadj)