Kapolda Papua Optimis Bakal Lumpuhkan KKB di Timika

967

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar merasa optimis untuk tetap melumpuhkan para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama terus melakukan penembakan terhadap warga sipil, karyawan Freeport dan kepada aparat keamanan di kawasan Kampung Utikini dan Areal Tembagapura, kabupaten Mimika.

“ kami optimis bisa melumpuhkan mereka karena mereka sudah meresahkan atas aksi teror yang mereka lakukan. Kami tidak ingin masyarakat ataupun anggota kami yang menjadi korban,”  tegas Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mapolda Papua, Senin (30/10/2017) pagi.

Aksi penembakan yang dilakukan para kelompok Kriminal Bersenjata ini terjadi sejak 21 Oktober 2017 hingga mengakibatkan warga asing, masyarakat, dan karyawan Freeport Indonesia luka-luka dan satu anggota Brimob meninggal dunia.

Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata ini kembali beraksi, pada Minggu 29 Oktober 2017, dengan sasaran  Pos  Mapolsek Tembagapura, kabupaten Mimika berjarak sekitar 300 meter lebih.

“ betul ada penembakan di Mapolsek Tembagapura dengan jarak 300 meter yang dilakukan oleh KKB.  Kami sangat menyayangkan aksi brutal mereka, karena mereka kerap melakukan teror mulai penyerahan Ambulanca, mobil patroli, penembakan aparat keamanan hingga pembakaran Camp milik warga,” kata Kapolda Boy.

Untuk itu, Kapolda telah menginstruksikan kepada seluruh satuan Polri dan juga diperbantukan prajurit TNI tetap melakukan Siaga Satu di kawasan Banti maupun di kawasan Areal PT Freeport Indonesia serta kawasan kampung Utikini, yang selama ini menjadi tempat teror yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.

“ modus mereka hanya untuk  meneror dengan melakuan penembakan dari jarak jauh di perbukitan. Kita terus akan meningkatkan kewaspadaan dan terus meningkatkan kemampuan untuk melumpuhkan para pelaku,” tukasnya.

Disinggung apakah mereka lebih dari 15 orang?, Kapolda enggan menjawab jumlah  Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut. “ ya, kalau pasti jumlah belum bisa pastikan. Kita tidak bisa pertanggungjawabkan data-data itu. Ini kan sudah mereka melakukan yang sebenarnya aksi menerror masyarakat,  petugas dan karyawan. Ini adalah tindakan-tindakan KKB yang hanya meneror dan harus dilumpuhkan,” katanya.

Kapolda mengakui, penangkapan terhadap pelaku merasa kesulitan lantaran para pelaku selalu membaur dengan masyarakat setempat. Namun ketika mereka  membaur maka langsung melakukan teror dengan sasaran para pendulang emas.

“ mereka selalu bergabung dengan masyarakat, mereka bolak balik kesana dan kita mendga pendulang akan mendapat sedikit tekanan, seperti di Kali kabur kala itu. Mereka mondar mandir, sehingga kami terus berhati-hati dalam mengungkap para pelaku,” tukasnya.

Jenderal Bintang dua ini menegaskan, pihaknya tidak bisa berspekulasi motif dibalik aksi teror yang mereka lakukan. “Motif mereka, saya tidak bisa berspekulasi, yang penting fakta tindakan mereka merupakan kehahatan dengan menggunakan senjata api, yang berdampak keresahan masyarakat,” pungkasnya. (nius)