Kibarkan Logo TNI Terbesar di Dunia, Kodam XVII/Cenderawasih Terima Rekor Muri

2898
????????????????????????????????????

Caption Foto : Prajurit Kodam XVII/Cenderawasih ketika mengibarkan Logo TNI terbesar di Indonesia di Puncak Cartenz pegunungan Jayawijaya, 3 Oktober 2017 lalu. (Pendam/PapuaSatu.com)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kodam XVII/Cenderawasih mendapat penghargaan Rekor MURI yang telah mengibarkan Logo TNI terbesar di dunia di Puncak Cartenz, pegunungan Jayawijaya pada perayaan HUT TNI ke 72, tanggal 5 Oktober 2017 lalu.

Logo TNI terbesar itu dikibarkan oleh 13 orang prajurit Kodam XVII/Cenderawasih beserta tim Ekspedisi Bhineka Tunggal Ika ke dalam catatan Museum Rekor Dunia.

Penyerahaan Rekor Muri Indonesia ini diserahka langsung oleh Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia, Jaya Suprana kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit.

Kemudian Jaya Suprana juga menyerahkan piagam Rekor Muri kepada Pimpinan Rakyat Merdeka Online selaku panitia Dar Edi Yoga yang juga sebagai penggagas persiapan kegiatan eksepdisi Bhineka Tunggal Ika, di Aula Tonny A Rompis, Jum’at (20/10/2017).

Caption Foto : Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia, Jaya Suprana kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit di Aula Tonny A Rompis, Jum’at (20/10/2017) siang. (Nius/PapuaSatu.com)

“ logo ini merupakan rekor yang sekian delapan ribu dan rekor terbesar yang diterima hanya Kodam XVII/Cenderawasih. Rekor itu sendiri tidak sembarang dilakukan oleh setiap orang atau setiap kelompok,” kata Jaya Suprana kepada wartawan usai menyerahkan penghargaan Rekor Muri di Makodam XVII/Cenderawasih.

Jaya Suprana mengakui bahwa hanya TNI yang mampu melakukan pengibaran Logo di Puncak Cartenz. Mereka bukan hanya dilatih secara ragawi tapi  juga ketahanan mental yang begitu luar biasa.

Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Jaya Suprana selaku pendiri MURI yang telah mencatatkan prestasi yang dicapai oleh 13 orang prajurit Kodam XVII/Cenderawasih beserta tim Ekspedisi Bhineka  Tunggal Ika ke dalam catatan Museum Rekor Dunia Indonesia.

Ia menuturkan, prestasi yang dicatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia kali ini adalah Rekor pembentarangan logo terbesar, dengan ukuran 16,5 m x 17,3 M di lokasi yang terletak tertinggi di Indonesia yaitu ketinggian 4.600 m di atas permukaan laut.  “Logo yang berhasil dibentangkan ini adalah logo HUT TNI ke 72 tahun, yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2017,” katanya

Pangdam  mengutarakan selain kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke 72 TNI, juga untuk menanamnkan semngat patriotisme  dan cinta tanah air, serta untuk menggalang soliditas dan keakraban antara TNI, pelajar, mahasiswa, pemuda, para awak media dan komponen masyarakat lainnya.

Caption Foto : Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia, Jaya Suprana ketika menyerahkan piagam penghargaan kepada Pimpinan Rakyat Merdeka Online selaku panitia Dar Edi Yoga. (Nius/PapuaSatu.com)

“Saya menyampaikan terimakasih kepada Rakyat Merdeka Online, yang telah bersinergi dengan Kodam XVII/Cenderawasih untuk menggagas kegiatan ini dan mempersiapkan tim Ekspedisi  Bhineka Tungal Ika sehingga seluruh peserta pendaki bisa melaksanakan misi pendakian dengan baik dan lancar,”  paparnya.

Pangdam George mengemukakan, menuju puncak Cartens yang merupakan Puncak tertinggi di Indonesia bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. “ banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi para peserta baik yang berasal dari kondisi alam dan cuaca maupun dari faktor stamina para peserta. Jadi wajar prestasi ini didapat untuk masuk dalam catatan museum rekor dunia Indonesia,” katanya.

Selaku warga Kodam, tutur Pangdam Geroge, pihaknya  merasa bangga karena Kodam XVII/Cenderawasih mendapatkan kepercayaan dari Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam menjaga kedaulan dan keutuhan NKRI, khususnya di wilayah Papua.

“Saya bangga karena prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sebagai prajurit Ksatria pelindung rakyat, mampu menorehkan prestasi dalam berbagai bidang. Ini adalah perjuangan dalam mempersatukan bangsa negara kesatuan republik Indonesia,” pungkasnya. (nius)