OJK Sosialisasikan Cerdas Berinvestasi ke ASN

826
?

Captions- Wakil Bupati Keerom MUH Markum, SH. MH. MM saat membuka kegiatan Workshop Pengelolaan Keuangan di aula Kantor Bupati Keerom, Selasa (7/11).(Rahayau/PapuaSatu.com)

KEEROM, PapuaSatu.com – Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai visi dan misi Pemda Keerom Tahun 2016- 2021, salah satunya adalah dengan cara mendorong dan meningkatkan perekonomian daerah, dengan mengoptimalkan salah satu daya dan upaya dengan melibatkan semua stakeholder agar dapat bergerak secara harmonis dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal itu, salah satu yang penting dilakukan adalah meningkatkan literasi (pemahaman) keuangan kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat menggunakan serta memanfaatkan fasilitas produk sektor jasa keuangan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Keerom MUH Markum, SH. MH. MM saat membuka kegiatan Workshop Pengelolaan Keuangan Kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda Kabupaten Keerom Tahun Anggaran 2017, di Aula Kantor Bupati Keerom, Selasa (7/11) kemarin.

Kata Markum, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua dan Papua Barat, yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman (literasi) keuangan masyarakat khususnya kepada aparatur sipil Negara di lingkungan Pemda Kabupaten Keerom, agar dapat mengetahui dengan benar dan cerdas berinvestasi dan waspada investasi illegal

Selain itu, kesadaran untuk mempersiapkan kebutuhan keuangan di masa depan yang semakin meningkat dengan cara berinvestasi tetapi tidak didukung dengan tingkat pemahaman masyarakat dalam berinvestasi.

“Masih banyak masyarakat yang terjerumus kepada penawaran investasi yang menawarkan imbalan hasil yang tinggi, namum tidak jelas legalitasnya dan transparannya. Sehingga Pemerintah Kabupaten Keerom dan OJK Provinsi Papua dan Papua Barat merasa perlu mengadakan sosialisasi mengenai investasi yang aman serta menguntungkan,” jelasnya.

Literasi pengelolaan keuangan, kata Muh Markum, dapat dimulai dari tingkat rumah tangga, yang diarahkan untuk merubah pola komsumtif masyarakat menjadi lebih produktif.

“Bahkan menggunakan produk- produk keuangan seperti tabungan, deposito, saham, asuransi dan dana pensiun dapat menumbuhkan keluarga yang mendiri secara finansial serta dapat menjadi penopang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan ekonomi untuk mewujudkan jati diri masyarakat Keerom yang mendiri dan bersahaja sebagai beranda terdepan NKRI,” pungkasnya. (rhy/ahmadj)