Caption foto : Calon gubernur Papua nomor urut 2, Jhon Wempi Wetipo saat blusukan ke pasar ikan Biak, belum lama ini. foto : Arie Bagus/PapuaSatu.com
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Masyarakat Nabire menyambut kehadiran calon gubernur dan wakil gubernur Papua pasangan John Wempi Wetipo – Habel Melkias Suwae (JOSUA) dengan harapan ada perubahan.
Saat melakukan kunjungan di dua pasar di Nabire yakni Pasar Kali Bobo dan Pasar SP 1, para pedagang berharap adanya pembangunan pasar baru di kabupaten itu.
“kami berharap pemerintah membangun pasar ini yang lebih baik. Pasar ini sudah lama tidak pernah diperbaiki,” kata ibu Sarni salah satu pedagang di pasar SP 2 Nabire, dalam release tim pemenangan JOSUA yang diterima PapuaSatu.com, Selasa (10/04/2018).
Bahkan menurut Ibu Sarni yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah itu, pasar ini pernah terbakar dan sampai sekarang tidak pernah diperbaiki .
” Kalau pemerintah dulu (gubernur-Red) tidak pernah kesini, kami sangat berterima kasih pak JWW dan pak HMS mau melihat kami rakyat kecil ini,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan, mama Inawane Inauri salah seorang penjual pinang di Pasar SP 2 Nabire, kalau mereka sebagai mama-mama Papua berkeinginan untuk dibangunkan pasar mama-mama seperti yang ada di Kota Jayapura.
“kami mama penjuanl pinang berharap kami bisa dibangunkan los-los untuk kami, supaya kami tidak berjualan dipinggir jalan ini,” ujarnya kepada Habel Melkias Suwae Calon Wakil Gubernur Papua pasangan nomor urut 2.
Menanggapi permintaan para pwdagang di pasar SP 2 Nabire iti, Habel Melkias Suwae mengatakan, ketika mereka terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua pada Pilkada mendatang, ada 9 program yang sudah ditetapkan pasangan nomor 2 itu.
Salah satunya adalah peningkatan ekonomi masyarakat melalui program ” masyarakat berpendapatan pasti” termasuk didalamnya adalah pasar.
” Pasar ini adalah tempat perputaran uang paling banyak, tiap hari orang pasti belanja di pasar, jadi kalau begitu pasar harus kita buat baik, supaya orang tidak malas ke pasar kerena becek,” katanya.
Habel Suwae menjelaskan, Nabire ini terbangun dari hasil transmigrasi yang kemudian menjadi tempat pertemuan orang Papua asli dari pantai dan dari gunung. Jadi penduduk kabupaten Nabire ini berasal dari berbagai suku terutama asal dari Jawa, kemudian makassar dan suku lainnya.
” Yang mau saya katakan, bahwa kita tidak membeda-bedakan Ras,Suku dan Agama, tetapi kita semua sama. kita tinggal di Papua maka kita adalah warga Papua, yang mempunyai hak untuk mendapatkan hidup yang lebih sejahtera,” katanya.
Berhasil atau tidaknya pembangunan iti dilihat dari kita bicara pemekaran akan lebih cepat pembnagunan dilihat dari IPM dan Indeks kebahagiaan Papua yang sangat jauh dibawah,. Indeks kebahagiaan ini akan naik apabila ada pemekaran daerah seperti uang terjadi di Papua Barat.
” Sekarang ini indeks kebahagiaan Papua Barat lebih tinggi dibandingkan Papua, padahal Papua Barat itu pemekaran dari Papua,” katanya.
Untuk itu salah satu program JWW-HMS adalah Papua mekar pendekatan sekotoral, pendekatan ruang bisnis, ruang pemerintah , ruang pemberdayaan kampung salah satu solusi adalah pemekaran wilayah (Papua mekar) .
Kenapa mama-mama Papua selalu mendapat tempat berjualan di kaki lima, ini karena tidak tersedia tempat. maka kedepan harus kita sediakan tempat yang baik bagi mereka dengan membangun Pasar yang representative. [abe]