Pengembangan Ternak Ayam Potong di Papua Seperti Jamur Tumbuh Saat Hujan

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Petrus Pasereng
Caption Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Petrus Pasereng. Foto : Isti/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Ir. Petrus D. Pasereng, M.Si mengatakan pengembangan ternak ayam potong di 29 Kabupaten/Kota se – Provinsi Papua bertumbuh cukup luar biasa bagaikan jamur tumbuh saat hujan.

“Jadi, pengembangan ternak ayam potong di Papua sudah berjalan dengan baik seperti di Kabupaten Jayapura, Keerom dan Kota Jayapura peternak ayam potong bagaikan jamur yang tumbuh pada saat hujan,” kata Petrus Pasereng kepada wartawan di kantor Gubernur Papua, Dok II Kota Jayapura, Senin (20/8/2018).

Pengembangan ternaik ayam potong tersebut tidak lepas dari promosi dari pemerintah bersama mitra kerja pemerintah, hal ini tentunya untuk memenuhi kebutuhan daging di Papua terutama pada pelaksanaan pon XX tahun 2020 di Papua.

“Tahun 2020 kita optimis kebutuhan daging seperti daging ayam, sapi dan telur dapat mencukupi,” ujarnya.

Selain itu, kata Pasereng, produksi telur ayam di Papua khususnya Kota Jayapura mencapai 35 ribu per hari.

“Peternak yang sudah mandiri atau swasembada ayam potong di Kabupaten Merauke dan Timika khusus telur ayam,” katanya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo meminta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua agar mengembangkan ternak ayam potong di seluruh kabupaten.

“Ayam potong inikan pemeliharaannya sangat cepat, bahkan masih pada umur tiga bulan sudah bisa dipanen. Jadi, program ini bisa digalakkan maka sudah tentu diyakini dapat membantu masalah pangan yang dihadapi masyarakat sementara selebihnya bisa dijual,” Kata Soedarmo.

Dikatakan Soedarmo, seluruh program dan pendanaan yang diturunkan ke kabupaten/Kota benar-benar diperuntukkan sesuai program kerja yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Artinya, pemerintah daerah perlu ikut mensiasati agar dana-dana yang diberikan kepada setiap kampung di Papua, bisa berguna dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Ya diantaranya dengan program pemeliharaan ayam potong itu. Makanya nanti kita akan buat surat pengajuan ke kementerian desa agar ada kekhususan untuk Papua dalam hal penggunaan dana desa itu,” jelasnya.

Untuk itu, dicari solusi terbaik agar dana itu turun dan memiliki dampak yang positif bagi masyarakat. “Karena dana desa di Papua peruntukannya tak selalu sama dengan di Jawa, sehingga harus ada solusi terbaik dalam mengelolah dana desa,” katanya. [piet]