Caption Foto : Ketua I DPRD Tolikara, Epius Obama Tabo ketika bincang-bincang dengan Ketua II DPRD, Yotham R Wonda dilain kesempatan. (Ist/PapuaSatu.com)
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua I DPRD kabupaten Tolikara, Epius Obama Tabo meminta kepada perwakilan rakyat Papua di Istana Negara untuk tidak mengintervensi pelaksanaan pemilukada di tanah Papua agar tidak memicu persoalan, pertikaian hingga berujung pada pemalangan dimana-mana, khususnya di kabupaten Tolikara.
Obama panggilan akarabnya ini menegaskan, pemilihan kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA) Kabupaten Tolikara telah selesai dengan dikuatkan adanya Putusan Makamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (MENDAGRI) tersebut maka, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe telah Melantik secara resmi Usman G. Wanimbo dan Dinus Wanimbo, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tolikara 2017-2022.
Dengan pelantikan ini pasangan Usman G Wnaimbo dan Dinus Wanimbo yang ikut bertarung pada Pilkada serentak 2017 lalu kini sudah resmi mendapat mandat rakyat Tolikara untuk memimpin kabupaten Tolikara selama lima tahun yang akan datang.
Untuk itu, tegas Obama, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tolikara meminta agar semua Pihak bisa menahan diri untuk tidak melakukan upaya provokasi terhadap Masyarakat Tolikara yang punya pilihan politik berbeda dengan Bupati-Wakil Bupati terpilih.
“Mari kita bersama-sama menjaga ketertiban dan kedamaian Tolikara sebagaimana seharusnya, sebab kita telah melalui satu momentum Demokrasi dengan baik meskipun harus dilalui begitu panjang,” tegas Obama kepada PapuaSatu.com via selulernya, Kamis (23/11/2017) pagi.
Dikatakannya, dengan adanya PSU dan sidang di MK yang sudah berlangsung kii telah berhasil memperlihatkan bahwa Tolikara yang masuk zona merah dalam Pilkada 2016 berhasil membungkam anggapan tersebut, dan kini menjadi daerah Zona aman.
Namun upaya-upaya provokasi sungguh sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kekacauan stabilitas keamanan di Tolikara. Dimana mendapatkan informasi bahwa Kelompok Masyarakat yang melakukan pemalangan jalan kembali mendapat perintah dari Staf Khusus Presiden dengan iming-iming bahwa Presiden Jokowi akan datang ke Minagi untuk menyerahkan SK khusus bagi Pasangan Jhon Tabo dan Barnabas Weya, Pasangan yang telah dinyatakan kalah oleh MK.
“ Sangat disayangkan jika ada oknum Staf Khusus Presiden melakukan hal seperti ini, dimana dampaknya akan menyebabkan konflik horizontal di Masyarakat Tolikara,” katanya.
Untuk itu, meminta kepada Oknum Staf Khusus Presiden sesuai info Kelompok Pemalang, agar tidak lagi melakukan tindakan yang tidak perlu untuk membenturkan Masyarakat pendukung Paslon. Sebab PILKADA Tolikara telah selesai dengan adanya keputusan MK dan dilantiknya Usman-Dinus oleh Gubernur Papua, mewakili MENDAGRI. “Tak ada lagi kemungkinan adanya pembatalan atas Kepemimpinan Usman-Dinus,” tukasnya.
Lebih lanjut disampaikan Obama, Masyarakat Tolikara, Pendukung Pasangan Calon 1, Calon 2 maupun Calon 3 meminta bahwa dilantiknya Usman-Dinus telah menyudahi pengelompokan dukungan. “Tak ada lagi Pendukung 1, Pendukung 2 ataupun Pendukung 3,” tukasnya.
Hari ini, sambung Obama, kita sama-sama adalah Masyarakat Tolikara yang seharusnya saling mendukung untuk memajukan daerah Tolikara. “Jangan kita biarkan ada provokator yang mengusik kedamaian Tolikara. Mari kita sama-sama membangun Tolikara, mendukung Pemerintahan yang sah sesuai Undang-Undang Negara kita,” tutupnya. (loy)