JAYAPURA, PapuaSatu.Com – Siswa baru kelas 1 Sekolah Dasar (SD) Kristen Kalam Kudus-Kota Jayapura menjalani hari pertama Sekolah dengan ceria, Senin (17/7/2017) pagihari.
Pantauan PapuaSatu.Com di sekolah terlihat siswa/siswi SD kelas hingga kelas enam mengeluarkan rasa keharuan mereka ketika mengikuti pengenalan dari para guru dan Kepala Sekolah.
Mereka diajak bernyanyi sambil menari serta membuat berbagai gerakan yang diajarkan para guru. Bahkan, mendapatkan teka-teki dari para guru untuk membuat siswa/siswi tidak bosan.
Orang tua murid yang turut mendampingi anak-anaknya yang baru masuk maupun siswa baik kelas I hingga kelas VI itu senang karena melihat anaknya yang begitu semangat di halaman Sekolah Kristen Kalam Kudus.
Pada hari pertama masuk sekolah bagi siswa/siswi SD Kristen Kalam Kudus ini peserta didik baru menggelar Masa Orientasi Siswa (MOS). Mereka dengan cara menggunakan almamater pada siswa baru serta dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, kedisplinan dan mempererat tali persaudaraan serta menanamkan rasa kerjasama baik siswa baru maupun yang lama.
Kepala Sekolah SD Kristen Kalam Kudus, Drs. Sutriyanto Budiman menyampaikan rasa kebanggaan kepada siswa/siswi baru baik kelas satu yang baru masuk sekolah maupun kakak-kakak kelas yanghadir kembali ke sekolah untuk menerima mata pelajaran.
Namun sebelumnya, Budiman menceriterakan kisah antara kucing dan singa dalam mengambil sebuah keputusan untuk mencari mangsa mereka. Dalam cerita itu menceriterakan kerjasama antara kucing dan Singa yang besar dan gagah.
Atas kerjasama itu, mengajak para siswa/siswi untuk belajar seperti kucing kurus dan Singa besar, yang begitu erat kerjasama mereka dalam mengambil sebuah keputusan.
“Dikelas mari kerjasama dengan teman, orang tua, dan sekolah. Kami sekolah tidak hanya bertanggungjawab dari pukul 07.30 WIT hingga siang, tapi dengan adanya kerjasama orang tua maka tanggungjawab menjadi perhatian bersama,” katanya.
Budimanpun menyampaikan bahwa ketika melakukan kerjasama maka siswa/Siswi SD untuk menghasilkan siswa berakarakter baik dan benar. “Kita hanya cukup berakarakter baik karena baik banyak yang salah arah hingga masuk penjara,” katanya.
Untuk itu, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada orang tua siswa yang telah mempercayakan anak-anaknya untuk menjadi anak yang berkarakter baik dan benar, sehingga ketika mereka keluar dari sekolah maka mereka menjadi penerus pemimpin bangsa dan jadi orang yang berakrakter baik dan benar. [Nius]