
KEEROM, PapuaSatu.com – Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Keerom-Papua, Drs. Blasius Waluyo Sejati, MM menemukan sejumlah obat-obat ekspayer di gudang milik Dinas Kesehatan kabupaten keerom.
Temukan dari hasil sidak yang dilakukan oleh Sekda Blasius di Kantor Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kwaingga, pada Jumat 22 September 2017.
“Sidak yang kami lakukan untuk menindaklanjuti keluhan minimnya obat di RSUD Kwaingga, Puskesmas maupun Pustu yang ada di Kabupaten Keerom,” kata Blasius Waluyo Sejati kepada wartawan.
Setelah di konfirmasi kepada kepala Dinas Kesehatan ternyata obat tersebut merupakan obat yang dianggap tidak sesuai pesanan pada tahun 2016 lalu, sehingga terpaksa disimpan dalam gudang hingga ekspayer.
Kendati demikian, Sekda Blasius meminta kepada Dinas Kesehatan untuk mendata ulang dan mengevaluasi obat-obat yang akan diperuntukan bagi RSUD, Puskesmas maupun pustu di wilayah kabupaten Keerom.
Sambung dia, meski ditengah minimnya obat di kabupaten Keerom pihaknya mengacungi jempol bagi RSUD Kwaingga yang tetap melayani dan mengambil solusi bagi pasien tidak mampu yang datang berobat.
Dimana pasien tidak mampu yang menggunakan BPJS akan dibelikan obatnya oleh rumah sakit jika obatnya tidak tersedia diapotik milik rumah sakit. “Hal ini dilakukan agar pasien tidak mampu tetap bisa mendapatkan obat,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Keerom dr. Ronny Situmorang saat dikonfirmasi membenarkan jika terdapat beberapa jenis obat yang sudah habis masa pakainya yang tersimpan di gudang obat.
Ronny mengemukakan, obat-obat tersebut berasal dari pengadaan tahun-tahun sebelumnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Dimana, pesanan obat- obatan itu tidak sesuai dengan kebutuhan, sudah begitu dipesan dalam jumlah banyak padahal kebutuhannya sedikit untuk jenis-jenis obat itu.
“Seandainya obat-obat itu sangat dibutuhkan lebih baik kami distribusikan ketimbang hanya digudang sampai ekspayer begitu,” tuturnya.
Mengani tidak adanya paracetamol di RSUD Kwaingga, Ronny mengklaim kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Keerom namun juga terjadi di Kota Jayapura maupun Kabupaten Jayapura, dikarenakan saat ini stok obat tersebut sedang minim.
Saat disinggung pengadaan obat-obatan, Ronny menjelaskan pihaknya telah melakukan pemesanan lewat e-katalog dan saat ini beberapa jenis obat telah datang.
“Mudah-mudahan secepatnya semua item obat masuk. Distribusi tetap kami lakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing tempat pelayanan kesehatan,” pungkasnya.(rhy/nius)