SENTANI, PapuaSatu.com – Sedikitnya 30 tim pelajar di kabupaten Jayapura mengeikuti liga pelaja U-12 tingkat kabupaten Jayapura yang dilakukan Dinas pemuda dan olahraga (Dispora).
Liga pelajar U-12 ini dibuka secara resmi oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si dengan ditandai tendan pertama di Stadion Bas Youwe, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Jum’at 1 Maret 2019.
Ketua Panitia Liga Pelajar U-12, Greq Virgilius Yoku mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam hal ini Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si, beserta para sponsor, yang sudah mensupport kegiatan liga pelajar ini.
“bupati sudah memberikan arahan kepada kami dan juga sudah berkenan hadir pada iven liga U-12 bagi pelajar di kabupaten Jayapura,” kata Greg.
Greg yang juga Kepala Bidang Olahraga pada Dispora Kabupaten Jayapura ini mengatakan, ketika Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada tahun 2019 ini resmi menggelar Liga Pelajar U-12 untuk tingkat provinsi, maka pihaknya sudah mempunyai gambaran tim mana yang akan tampil mewakili Kabupaten Jayapura di iven liga pelajar U-12 tingkat provinsi nanti.
Nah, ketika Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada tahun 2019 ini menggelar liga pelajar usia 12 tahun tingkat provinsi, maka kami sudah dapat atau punya gambaran tim mana yang akan bermain (berlaga) di liga pelajar U-12 tingkat provinsi untuk mewakili Kabupaten Jayapura, ujarnya.
Oleh karena itu kegiatan yang dilaksanakan bertujuan, untuk memberikan motivasi sekaligus membuka peluang dan ruang bagi usia dini guna berkompetisi dan mengembangkan bakatnya.
“Hal ini juga membiasakan para usia dini berada dalam situasi bertanding agar anak-anak dapat seimbang dalam berlatih,” sambung Greq Yoku.
Lanjut Greq, terkait peserta liga pelajar U-12 ditahun ini sebanyak 30 tim, itu terdiri dari Sekolah Sepak Bola (SSB) dan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Jayapura.
Dimana peserta liga pelajar ada 30 tim yang terdiri dari 9 (Sembilan) Sekolah Sepak Bola (SSB) dan 21 Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Jayapura, yang lebih menarik dan perlu kita ketahui bersama bahwa dalam liga pelajar ini ada salah satu tim yang berasal dari wilayah Grime (Genyem). Hal ini sangat kami apresiasi karena jarak tempuh yang sangat jauh namun tidak mengurangi semangat mereka untuk mengikuti pertandingan liga pelajar ini, jelasnya.
Mengenai peserta dari Sekolah Sepak Bola (SSB), yang menjadi peserta dan mengikuti turnamen ini ada Sembilan (9) sekolah sepak bola yakni, delapan (8) sekolah sepak bola yang berada di wilayah Kota Sentani dan satu sekolah sepak bola yang berada di wilayah Grime.
Setelah liga pelajar usia 12 tahun ini, kami di bulan Maret ini juga akan menyelenggarakan Danone Cup. Dimana, pertandingan itu sudah skala internasional. Selain itu juga, kami akan merencanakan satu kegiatan lagi yaitu pertandingan catur untuk tingkat SMP yang akan kita selenggarakan di Puspenka Hawaii, ungkapnya.
Dirinya berharap, setelah dari kompetisi ini, pihaknya bisa memperoleh gambaran tim mana yang berhak tampil di liga pelajar U-12 Piala Menpora tingkat Provinsi Papua untuk mewakili Kabupaten Jayapura.
Kami berharap agar anak-anak nantinya terlibat aktif pada pelaksanaan PON XX tahun 2020 di Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura sebagai tuan rumah, serta dapat melahirkan pemain sepak bola yang berprestasi dari Kabupaten Jayapura, beber Greq Yoku.
Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, S.E., M.Si memberi apresiasi kepada pihak orang tua yang telah mendukung anak-anaknya mengikuti liga pelajar ini, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia serta sponsor yang telah mendukung kegiatan liga pelajar ini.
“Kami memberikan apresiasi kepada orang tua yang telah mendukung anak-anaknya, dan atas nama pribadi dan pemerintah kabupaten Jayapura kami ucapkan terima kasih kepada panitia serta sponsor yang telah mendukung kegiatan ini,” ucap Bupati Mathius.
Lanjutnya, liga pelajar ini merupakan bagian kebijakan dari pemerintah daerah untuk mendorong bakat-bakat anak usia dini. Apalagi di Kabupaten Jayapura ini sudah merupakan kabupaten layak anak (KLA) yang secara langsung telah memiliki ruang hak anak. [mi]