JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua terpilih hasil Pilgub 2018, Lukas Enembe – Klemen Tinal fokus mendorong semua infrastruktur PON XX tahun 2020 di Papua bisa selesai di bangun yang sudah dicanangkan Pemerintahan sebelumnya.
“Jadi, target pemerintahan lima tahun kedepan kita lebih fokus untuk PON 2020 di Papua,” kata Gubernur Papua terpilih Lukas Enembe, S.IP MH kepada wartawan usai pleno penetapan pasangan calon terpilih pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, di Jayapura, Senin (13/8/2018).
Selain itu, pembangunan infrastruktur (Jalan trans Papua) yang belum tuntas di periode sebelumnya akan dilanjutkan pembangunan di periode kedua ini.
“Iya, periode kedua, lima tahun kedepan ini kami akan berusaha selesaikan, begitu juga dengan Jembatan Holtekam dan jalan lingkar Papa,” kata Enembe.
Masalah membiayai mahasiswa Papua juga menjadi prioritas Pemerintahan Papua, karena pendidikan kunci utama kemajuan Papua.
“Anak-anak kita yang belajar di dalam maupun luar negeri harus disiapkan beasiswanya secara baik, ini menjadi bagian penting bagi kita,” ujarnya.
Meskipun dalam pilgub Papua 2018, pasangan LUKMEN tidak di dukung partai PDI Perjuangan tapi pihaknya tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Saya secara pribadi menyampaikan mendukung Jokowi periode kedua. Seluruh kepala daerah sudah sampaikan untuk mendukung Jokowi,” kata Lukas Enembe.
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pilkada 2018, Lukas Enembe – Klemen Tinal (LUKMEN) mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu kembali membangun Papua ke arah yang lebih baik lagi.
“Saya harap tanggung jawab kepada masyarakat Papua, kita pikul sama-sama, karena sekarang tidak ada perpecahan antara pendukung Josua dan Lukmen,” ujar Enembe.
Ditegaskan, Pilkada Gubernur sudah selesai, sehingga tidak ada dendam-dendam politik antara calon-calon yang sudah ditetapkan KPU Papua.
“Kita ini milik rakyat Papua dan semua orang, jadi mari bersatu kembali untuk membangun Papua. Apalagi wilayah Papua memiliki tingkat kesulitan yang sangat luar biasa dengan bergandengan tangan bersama-sama,” katanya.
Karena dalam menjalankan pemerintahan tidak boleh ada kelompok-kelompok, “tidak ada itu gubernur adat, bupati adat di Papua. Kita mendukung pemerintahan mulai dari pusat sampai daerah. Pertarungan sudah selesai, mari kita kembali bersatu,” tegasnya. [piet]