Pemprov Usulkan 50 Cabor PON XX Dikurangi Jadi 30 Cabor

2063
Caption: Maskot PON XX Tahun 2020. Foto: Ist
Caption: Maskot PON XX Tahun 2020. Foto: Ist

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua terus melakukan langkah – langkah dalam menyukseskan PON XX tahun 2020 termasuk perampingan cabang olahraga yang akan dipertandingkan nanti.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Daud Ngabalin mengatakan pemerintah Papua masih berkomunikasi dengan bersama Komite Olahraga Pemuda Indonesia (KONI) terkait dengan 50 cabang olahraga yang sudah ditetapkan oleh KONI Pusat.

“Jadi, perintah Pak Gubernur, kalau bisa jangan 50 cabang olahraga (cabor) tetapi dikurangi 30 cabor. Namun hal itu masih dibicarakan,” kata Plt Kadis Orda Papua, Daud Ngabalin di Jayapura, Minggu (16/9/2018).

Dari usulan tersebut, masih harus lagi dibicarakan bersama KONI pusat dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

“Nantinya berdasarkan itu, kita akan buat SK Gubernur. Dari SK Gubernur keluarlah dasar hukum untuk bagaimana pembiayaan PON 2020,” ujarnya.

Surat Keputusan termasuk juga SK Cabang olahraga ini, dimana saat ini sudah ada tujuh venue yang dibuat. Termasuk lapangan futsal di Timika yang venuenya sudah mau mulai berjalan.

“Kemarin kita sudah desak, supaya semua kontrak harus sudah selesai dan jangan lagi ditahan – tahan. Selama ini terkesan pemerintah tidak buat apa – apa,”tegasnya,” katanya

Dikesempatan itu, dirinya menegaskan, untuk counting down atau hitung mundur, akan setiap hari dilakukan. “Kita optimis bahwa untuk hitung mundur akan kita lakukan setiap hari, sampai  dengan nol hari pada tanggal 9 September 2020, itu dia trendnya seperti apa,” jelas Ngabalin.

Pemerintah juga menyiapkan satu format untuk bagaimana sebagai pengingat. Agar hitung mundur ini selalu diingat oleh seluruh masyarakat di tanah ini, tentang PON 2020 yang sudah semakin dekat.

“Bukan hanya di Kantor Gubernur Papua saja. Akan tetapi juga ada videotron yang ada di Depan Kantor Kominfo Papua, kemudian di pusat kota dekat Gelael, KONI Papua, Perpustakaan, Hawai Sentani,” katanya.

Dengan waktu pengingat ini, semua masyarakat. Bahwa suksesnya PON adalah milik bersama.

“Jadi nuansa hitung mundur hari ini adalah bagian dari seluruh masyarakat Papua, sesuai dengan apa yang telah dikatakan oleh Gubernur Papua. PON harus sukses dan melibatkan semua pihak. Tidak bisa kita berjalan sendiri,” ujarnya. [piet/loy]