MANOKWARI, PapuaSatu.com – Angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Papua Barat termasuk yang paling tinggi secara nasional.
Oleh karena itu, dalam rangka mencegah terjadinya Kekerasan Berbasis Gender (KBG), Yayasan Mitra Perempuan Papua (YMP2) mengandeng Pemprov Papua Barat menggelar perlombaan dan pelatihan.
Ketua YMP2 Papua Barat, Anike Sabami mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari strategi strategi mengkampanyekan pencegahan dan mengadvokasi Kekerasan KBG.
Dijelaskannya, ini upaya-upaya membangun kesadaran, pengetahuan tentang Participatory Action Research, pendalaman pengetahuan gender dan kekerasan berbasis gender, analisis sosial dan dampak jika menjadi pelaku kekerasan sosial.
“Kampanye kejahatan kemanusia akan terus dilakukan, terutama kekerasan berbasis gender sesuai UU Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga,” kata Anike Sabami kepada wartawan, Kamis (16/08/2018).
Lanjutnya, sesuai data yang dihimpun pihaknya selama ini khusus untuk di wilayah Papua Barat cukup tinggi seperti KDRT, Kasus HIV AIDS, IMS, dan kekerasan seksual terhadapa anak.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar membantu menjaga keutuhan dan kerukunan rumah tangga yang bahagia, aman, tenteram, dan damai merupakan dambaan setiap orang tetap dijaga.
“Papua Barat peringkat satu kasus KDRT, kekeresan dan pelecehan seksual terhadap anak. Semua ini kebanyakan terjadi karena miras,” katanya.
Maka melalui kegiatan tersebut, Anike Sabami menyebutkan, setidaknya dapat mengurangi permasalahan yang kerap terjadi di linkungan masyarakat. [free]