Gandeng Tifa Jakarta, LP3BH Gelar Workshop Hukum dan HAM

902
salah satu pemateri pada workshop tentang pendidikan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Manokwari

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Dalam rangka membahas tentang pendidikan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari gandeng lembaga nasional, yakni Tifa Jakarta menggelar Workshop selama dua hari (13-14 September 2018), di Manokwari, Papua Barat.

Dalam workshop yang diikuti puluhan tokoh masyarakat setempat, penyelenggara menghadirkan pemateri dari Polda Papua Barat, Akademisi, dan Perwakilan Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat.

Namun, hingga workshop usai, pemateri dari Kemenkum HAM berhalangan hadir.

Yan Christian Warinussy, Direktur LP3BH Manokwari mengatakan, workshop tersebut sebagai bagian terkecil dari program kerja LP3BH dalam satu tahun, namun dalam kegiatan ini pihaknya bekerjasama dengan lembaga donor nasional yakni Tifa Jakarta.

“Kegiatan ini sebenarnya untuk memberikan pendidikan Hukum dan HAM dalam rangka membangun demokrasi dan perdamaian, khususnya di wilayah Papua Barat,” jelas Warinussy kepada wartawan, di tempat kegiatan, Kamis (13/09/2018).

Selain itu, lanjutnya, workshop tersebut juga untuk membangun pemahaman bersama diantaranya masyarakat sipil dan pemangku kepentingan yakni pemerintah, aparat keamanan.

“Terutama yang berkaitan dengan penegakan hukum dalam kepolisian dan masyarakat sipil sendiri,”katanya.

Ia pun mengaku  kecewa dan menyayangkan terkait ketidakhadiran pihak pemerintah, terutama Kanwil Hukum dan HAM, yang dengan alasan  ada tugas luar baik Kakanwilnya maupun pejabat yang ditunjuk.

Sedangkan untuk Polda Papua Barat, Warinussy mengungkapkan terimakasihnya, karena telah mengahadiri undangan sebagai pemateri.

“Sehingga peserta yang menghadiri kegiatan ini dapat mendengar langsung penjelasan tentang kedudukan dan fungsi kepolisian dalam penanganan aspek kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998,” jelasnya.

“Kita berharap dari workshop ini akan lahir sejumlah rekomendasi-rekomendasi penting untuk dipakai dalam membuat kegiatan berikut-berikut yang berkaitan dengan advokasi HAM di tanah Papua,”sambungnya.[free]