MANOKWARI, PapuaSatu.com – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Barat, Maxsi Nelson Ahoren meminta dugaan kasus penembakan nelayan atasnama Frans Kbarek oleh oknum anggota Brimob, Rabu (13/06/2018) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Sorong segera diusut tuntas.
“Saya minta kasus ini tetap dilanjutkan sampai ke ranah hukum dan oknum anggota yang melakukan hal itu diproses hukum sehingga kedepan tidak lagi terjadi tindakan seperti ini terhadap Orang Asli Papua (OAP) di atas tanah mereka sendiri,”ungkap Ketua MRP Papua Barat melalui telepon seluler, Sabtu (16/06/2018) setelah melakukan kunjungan ke rumah korban.
Kunjungan Ketua MRP bersama sejumlah anggotanya yakni Arlince paulina Osok, Christina Ayello, Hery Rumbin itu didampingi langsung oleh, Ketua DAP Wilayah III Domberai, Paul Fincen Mayor dan Kuasa Hukum korban penembakan.
Korban ini di duga ditembak oleh oknum anggota Brimob dari Detasmen B Pelopor Sorong dan Dianiaya oleh seorang oknum anggota TNI yang sampai saat ini belun diketahui identitas lengkapnya.
Insiden ini di duga terjadi akibat cekcok mereka terkait jasa jaga perahu nelayan di area pasar ikan, Pusat Pendaratan Ikan (PPI), Jembatan Puri, Jalan Baru, Kota Sorong, Papua Barat, pada Rabu (13/06/2018). [free]