Kapolda Papua Siap Fasilitasi Penangguhan Penahanan 11 Warga yang Ditahan di Polda Metro
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Bupati Tolikara Usman G Wanimbo SE.M.Si mendesak kepada sekelompok warga masyarakat, untuk segera membuka pemalangan jalan yang menghubungkan Wamena-Tolikara dan Puncak Jaya.
Pasalnya, akibat pemalangan yang dilakukan sekelompok warga ini membuat seluruh proses pembangunan di kabupaten Tolikara maupun di Puncak Jaya terganggu. Bahkan, perputaran perekonomian, pelayanan masyarakat, pelayanan pendidikan dan kesehatan juga ikut terganggu.
“ saya selaku bupati meminta dan menghimbau masyarakat di kampung Minage untuk segera membuka palang tersebut,” tegas bupati Tolikara Usman G Wanimbo kepada PapuaSatu.com, Jum’at (27/10/2017).
Bupati Usman menegaskan, sejak dirinya dilantik bersama wakil bupati Dinus Wanimbo pada tanggal 16 Oktober 2017 lalu di kantor Gubernur Papua telah menyampaikan langsung kepada masyarakat bahwa Tolikara secara keseluruh kini sudah menjadi satu, baik itu kandindat nomor urut 1, 2 maupun kandindat nomor urut 3.
“Semuanya akan dilebur menjadi satu. Saya tidak pernah membedakan-bedakan untuk pembangunan maupun jabatan. Semua akan dilakukan secara merata demi menuju pembangunan yang makmur dan kesejahteraan masyarakat selama kami memimpin lima tahun kedepan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bupati Usman menghimbau kepada masyarakat yang ada di Tolikara, terutama para pendukung kandidat nomor 3 supaya dengan kesadaran sendiri membuka palang. “Saya minta keapda masyarakat saya membuka palang jalan dengan kesadarannya sendiri,” katanya.
Soal aspirasi sehingga dilakukan pemalangan, pihaknya meminta agar aspirasi itu disampaikan langsung dan dibawa di Pemerintah. “silahkan aspirasi dan lain sebagainya bawa kepada saya untuk bisa dijawab, karean aspirasi tidak mungkin dijawab oleh kandidat nomor urut 3 dan nomor 2. Yang bisa menjawab menjawab itu hanya bupati terpilih tentang apa diperlukan,” tukasnya.
Dikatakannya, dalam rangka pengembangan SDM Tolikara ataupun poisis Jabaran tetap dilakukan secara merata. Namun ia berharap agar seluruh masyarakat untuk bersatu membangun Tolikara. “ kalau sudah bersatu maka kita bisa bersatu membangun Tolikara lebih baik,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Bupati Usman, bahwa kepemimpinannya pada periode kedua ini sudah berkomitmen dengan wakil bahwa tidak ada perbedaan-perbedaan. “Semua akan saya rangkul dan mempersatukan rakyat dem menuju kemakmuran,” tukasnya.
Namun apabila sekelompok masyarakat itu masih bersikeras untuk terus melakukan pemalangan jalan, maka pihaknya, pemerintah kabupaten Tolikara akan mengambil tindakan tegas. “Nanti saya akan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas,” pungkas dia.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar menegaskan, pihaknya meminta kepada sekelompok masyarakat untuk segera membuka pemalangan jalan yang sudah berlangsung beberapa minggu terakhir
“ kami minta kepada masyarakat agar membuka pemalangan jalan fasilitas umum jalan trans Minage kabupaten Tolikara. Sebab jika tidak akan merugikan semua pihak dan kami minta agar komperatif mewujudkan kabupaten Tolikara yang aman dan damai,” tukasnya.
Kapoldapun memastikan bahwa dirinya siap membantu proses penangguhan penahanan 11 warga masyarakat Tolikara yang ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus pengrusakan Kantor Mendagri beberapa waktu lalu.
Hanya saja upaya penanguhan penahanan tersangka yang saat ini ditahan di Polda Metro Jaya, Kapolda Boy Rafli memberikan catatan agar tidak melakukan perbutan yang sama (mengulangi perbuatannya) atau kejahatan lain.
“ kami minta mereka bisa saling bahu membahu bersama masyarakat lainnya untuk bersama-sama menciptakan kabupaten Tolikara aman dan kondusif,” kata Kapolda Papua Boy Rafli Amar, Jum’at (28/10/2017).
Kendati demikian, Jenderal Bintang Dua ini meminta komitmen para pengunjuk rasa melalui perwakilannya agar tidak lagi melakukan pemalangan jalan trans, Kampung Minage yang menghubungkan Wamena-Tolikara yang sudah dilakukan beberapa minggu. (abe/nius)