Papua Darurat HAM, 1000 Lilin Dinyalakan di Taman Imbi

852

Ratusan Pemuda dan Mahasiswa Papua yang tergabung dalam SPMR – PHDP menyalakan lilin di Taman Imbi, Kota Jayapura, Sabtu (12/08) sebagai sebagai simbol duka cita atas jatuhnya korban di Kabupaten Deiyai yang ditembak oleh aparat Brimob belum lama ini. Foto : Arie Bagus



JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ratusan warga Papua di Kota Jayapura ikut berduka cita terhadap korban penembakan oleh aparat Brimob di Kampung Oneibo, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Selasa (01/08) lalu yang menewaskan satu orang dan belasan lainnya mengalami luka-luka hingga dirawat di rumah sakit.

Rasa duka tersebut terungkap dalam renungan yang digagas oleh Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa – Peduli Ham Deiyai Papua (SPMR-PHDP), Sabtu (12/08) malam di Taman Imbi Kota Jayapura. Kagiatan tersebut dirangkai dengan penyalaan lilin oleh berbagai kalangan.

Menurut seorang pemuda yang enggan menyebutkan namanya yang ikut dalam kegiatan tersebut mengatakatan “saat ini Papua darurat HAM, lilin-lilin ini sebagai simbol duka cita atas jatuhnya korban tidak berdosa di Kabupaten Deiyai dan Mimika yang ditembak oleh aparat TNI dan Brimob” katanya.

Baca Juga : Kapolda Papua Minta Maaf Atas Kasus di Deiyai

“Aksi ini spontan kita lakukan, dan ini adalah bentuk solidaritas dari kami untuk korban penembakan di Kampung Oneibo, Deiyai dan Timika”, pungkasnya.

Penyalaan 1000 lilin di Kota Jayapura ini adalah lanjutan dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh SPMR – PHDP di Kantor DPRP, Selasa (08/08) yang menuntut DPRP untuk mengusut tuntas kasus penembakan yang terjadi di Kabupaten Deiyai belum lama ini.

Renungan yang dilaksanakan oleh SPMR – PHDP di Taman Imbi, Kota Jayapura ini  bertujuan untuk membuka mata dunia atas masih terjadinya kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua yang dilakukan oleh aparat dengan mengandalkan alat-alat Negara.

Baca Juga : Pangdam Minta Maaf atas Bentrok yang Terjadi di Mimika

Sementara itu Penanggungjawab Kepala Suku Me, Abner Waine yang juga adalah Koordinator Aksi penyalaan seribu lilin yang ditemui usai aksi tersebut mengatakan, “saat ini aspirasi kami sudah sampai di DPRP dan Komnas HAM, oleh sebab itu tahapan selanjutnya kami hanya bisa serahkan pihak-pihak terkait untuk melanjutkan permasalahan ini hingga tuntas itu mau kami dan itu mau dari seluruh masyarakat Papua” tukasnya.

“Sebab itu kami kami menggelar kegiatan 1000 lilin damai yang berarti melalui kegiatan ini kami turut beduka cita atas kematian teman-teman kami di Kabupaten Deiyai dan Timika yang terjadi kemarin sehingga itu kami melakukan kegiatan ini” pungkasnya. (Abe)