Perebutan Kedaulatan Pangan Bisa Jadi Ancaman Masa Depan

574

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Perang terbuka antar negara menggunakan senjata sudah bukan memjadi ancaman kedepan.

Hal itu diungkapkan Dandim dalam kesempatan melakukan penanaman padi perdana di lahan yang baru dibuka di Kampung Kwipon, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Sabtu (04/11/2017).

Menurut Dandim, ancaman kedepan yang perlu diantisipasi adalah peperangan dalam memperebutkan kedaulatan pangan.

Dikatakan, kita perlu bersyukur bahwa negara kita ini bisa dikatakan surga, karena negara kita berada di daerah elkuator yang tingkat kesuburan, potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia yang sangat bagus.

Potensi tersebut adalah merupakan incaran dan rebutan dari negara-negara lain. “Maka secara sadar, kita harus selalu mawas diri dan waspada,” ujarnya.

Dandim juga menambahkan dalam sambutannya bahwa secara sadar, kita harus berpikir sektoral tentang daerah kita ini, bahwa pada saat lahan ini sudah terbuka, maka tanggung jawab selanjutnya adalah mari kita bikin lahan ini menjadi lahan yang produktif, lahan yang tidak hanya sekedar kita tanami kemudian selanjutnya sudah ditumbuhi lagi rumput.

“Karena mulai dari pembukaan lahan sampai dengan saat penanaman hingga panen nanti, segala sarana dan prasarana akan didukung oleh pemerintah daerah,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Nimboran Edison Yapsenang S. Sos menyampaikan bahwa pemerintah yang merupakan bagian dari komponen masyarakat merespon upsus swasembada pangan ini yang upaya yang terbaik dari pemerintah pusat yang bekerjasama dengan TNI AD.

“ Harapan kami selaku pemerintah, masyarakat kami genjot untuk memiliki perubahan yang satu ke perubahan yang lain,” ujar Kadistrik.

Sebagai anak negeri, kata Kadistrik, kita semua punya harapan sama yakni menjadikan Distrik Nimboran ini menjadi lumbung padi bagi warga Papua. Pungkasnya. (ahmadj)