Entaskan Buta Aksara, 25 Mahasiswa Uncen Dikirim ke Tiga Kabupaten

893
Foto Bersama Rektor Uncen dan Pembantu Rektor bersama 25 mahasiswa KKB yang akan dikirim ke tiga kabupaten wilayah Papua dan Papua Barat
Caption : Foto Bersama Rektor Uncen dan Pembantu Rektor bersama 25 mahasiswa KKB yang akan dikirim ke tiga kabupaten wilayah Papua dan Papua Barat. Foto : Yosua Itlay/PapuaSatu.com

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sebanyak 25 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di berbagai fakultas Universitas Cenderawasih (Uncen) dikirim untuk menentaskan buta aksara ke tiga kabupaten wilayah Papua dan Papua Barat masing-masing, kabuaten Maybrat, Mappi dan kabupaten Tolikara.

25 mahasiswa ini dilepas secara resmi oleh Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo ST.MT di Rektorat Uncen, Perumnas III Waena, distrik Heram Kota Jayapura, Senin (13/8/2018) siang.

Kepada wartawan, Apolo Safanpo mengatakan, pelepasan mahasiswa dari berbagai fakultas Uncen ini untuk menentaskan buta aksara di Papua.

“Pengiriman mahasiswa ini pernah dilakukan setiap kampus namun hanya 10 tahun sekali tapi masih ada buta aksara, sehingga kami mencoba mengirim mahasiswa ke sana untuk menentaskan buta aksana,” katanya.

Apollo mengatakan, pengiriman mahasiswa ke tiga kabupaten wilayah Papua dan Papua Barat telah dibekali metode pembelajaran di masing-masing Kampus dan mereka telah siap untuk membagikan ilmu kepada siswa/I sesuai daera yang ditunjuk.

Dikatakannya, Uncen telah berkerjasama dengan pemerintah setempat sehingga 25 mahasiswa yang dikirim telah disiapkan tempat “Bupati dan Kepala Dinas sudah menyiapkan tempat bagi mahasiswa untuk melaksanakan KKN sesuai tema yang diberikan kepada mereka,” ujarnya.

Sekretaris Eksekutif Majelis Rektor  Perguruan Tinggi Diseluruh Indonesia, Ilham Adbut mengakui, program pengiriman mahasiswa untuk melakukan KKN ini baru pertama kali dilakukan.

“Makanya kami dari perguruan tinggi pusat menugaskan kepada tiga universitas di Papua untuk melakukan pendekatan kepada masyarkat agar metode pembelajaran dapat digunakan. Mereka sudah dibekali sehingga mereka dapat mempermudah memberikan metode kepada masyarakat,” ujarnya. [yos/loy]