JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kementerian Perdagangan berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional
(HBKN) seperti bulan puasa dan lebaran. Untuk itu, Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Suhanto memipin rapat koordinasi (rakor) bapok di Jayapura, Papua pada hari ini, Jumat (3/4).
“Mendekati bulan puasa ini, kami akan terus bersinergi dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota, serta Satgas Pangan untuk mengawal harga dan pasokan agar ibu-ibu bisa tenang menyambut bulan puasa dan Lebaran 2019,” kata Suhanto.
Rakor HBKN ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rakornas HBKN di Bandung pada 20 Maret 2019 lalu.
Dalam Rakornas tersebut, Mendag menjelaskan salah satu mandat Presiden Republik Indonesia yaitu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok serta mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri.
Selain itu, Mendag juga menjelaskan empat langkah strategis yang telah disiapkan Kemendag dalam menyambut HBKN tahun ini. Pertama, penguatan regulasi yaitu peraturan presiden terkait penempatan dan penyimpanan bahan pokok penting, harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, harga khusus, pendaftaran pelaku usaha distribusi bapok, penataan dan pembinaan gudang, serta pencantuman label pada kemasan beras.
“Kami yakin dengan adanya koordinasi yang solid didukung penguasaan teknologi dalam bentuk ‘Sistem Informasi Harga Barang Pokok’ yang telah diluncurkan Kemendag, masyarakat dapat melihat harga di pasar rakyat secara transparan, tidak hanya di pasar daerah Papua, tetapi juga pasar rakyat daerah lainnya,” lanjutnya.
Kedua, pemantauan dan pengawasan yang akan dilakukan Eselon I Kemendag bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, termasuk menjamin pendistribusian bapok.
“Kita harap kerja sama ini dapat mengantisipasi kenaikan permintaan, apalagi saat ini sudah mendekati bulan puasa dan lebaran. Kita akan terus memastikan kecukupan pasokan dan harga yang stabil seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Papua,” tandas Suhanto.
Langkah ketiga, dalam hal penatalaksanaan yaitu melakukan rapat rakor dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha, fasilitasi BUMN dan pelaku usaha; serta penugasan Bulog. Terakhir, melalui upaya khusus yaitu penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern.
Suhanto juga meminta agar seluruh instansi dapat bekerja sama menjalankan kebijakan mengenai HET beras untuk pasar rakyat, toko modern, dan tempatpenjualan eceran lainnya sesuai Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.
“Diperlukan koridor hukum yang jelas sehingga para pelaku usaha dapat melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan yang ada. Jika para pelaku usaha kedapatan melakukan penimbunan atau hal-hal yang melanggar regulasi, tentu nanti kami akan bersinergi dengan pemda/instansi setempat untuk melakukan teguran bahkan pencabutan ijin usaha,” tegas Suhanto.
Rakor dibuka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Papua Ani Rumbiak dan dihadiri perwakilan Dinas yang membidangi perdagangan Kabupaten/Kota di Papua, Satgas Pangan, Bulog, Bank Indonesia, serta pelaku usaha distributor bapok di Jayapura. Pemantauan Harga dan Stok Bapok di Jayapura berdasarkan hasil pemantauan pada 3 April 2019, harga bapok di Jayapura relatif stabil, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.
Tercatat harga di Pasar Hamadi, untuk beras medium Bulog Rp10.000-11.000/Kg, beras premium Rp13.000–Rp15.000/Kg, minyak goreng curah Rp13.000/liter, gula pasir Rp13.000–Rp14.000/kg, cabai merah keriting Rp30.000/kg, bawang merah Rp60.000/kg, daging ayam ras Rp34.000/kg, dan daging sapi Rp135.000/kg.
Selain itu, Kemendag juga mengunjungi salah satu ritel modern di Kota Jayapura. Saat pemantauan diketahui pasokan bapok masih cukup dan harganya telah sesuai HET yang ditetapkan. Tercatat harga gula Rp12.450–Rp12.500/Kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter dan beras premium Rp13.600/kg.
Disamping tersedia juga daging sapi seharga Rp130.500/kg dan daging kerbau beku Rp80.000/kg, sehingga masyarakat mempunyai alternatif pilhan dalam menghadapi puasa dan lebaran mendatang.
Pada kesempatan ini, Kemendag menyarankan ritel modern untuk memasang spanduk/standing banner yang memuat informasi ketersediaan beras, minyak goreng kemasan sederhana, gula, dan daging beku sesuai HET.
Sementara itu, stok beras di gudang Bulog Divre Papua mencapai 30.418 ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran, bahkan sampai tiga bulan ke depan. [ayu]