Temui MRP, Ratusan Honorer K2 Minta Nasibnya Diputuskan Sebelum Pilpres

1367
Ketua MRP, Timotius Murib

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Majelis Rakyat  Papua, Timotius Murib  mengaku terkejut  atas kedatangan rombongan  ratusan tenaga honorer K2  Provinsi Papua ke Kantor MRP, Jumat (5/4) kemarin.

Kedatangan honorer ini sempat menyita perhatian  anggota MRP dan staf yang ada. Pasalnya, kedatangan  mereka dengan konvoi  kendaraan roda dua, meski begitu tidak sampai mengganggu aktifitas di MRP.

Ratusan honorer ini   meminta bantuan peran MRP ikut memperjuangkan nasib  mereka  untuk  diangkat  jadi PNS.

Ketua MRP  Timotius Murib yang ditemui PapuSatu.com, mengatakan,  terkatung-katungnya nasib honorer ini  sebagai  konsekwensi  dari  kebijakan  moratorium oleh pemerintah  selama ini, sehingga tenaga honorer yang sudah mengabdi bertahun-tahun tidak bisa diangkat jadi PNS.

Dikatakan, sebenarnya pihak MRP bersama pemerintah Provinsi Papua sudah meperjuangkan nasib para honorer K2 sampai ke Presiden, namun belum mendapat respon dari MenPAN-RB.

“ Perjuangan  yang  sudah dilakukan Gubernur, DPRP, MRP dan  para bupati di Papua  menemui  Presiden Joko Widodo  di Bogor beberapa waktu lalu  ternyata tidak direalisasikan  MenPAN-RB,” katanya.

Dimana dalam pertemuan itu,  pihaknya  minta sistem penerimaan PNS di Papua  secara offline,  tetapi ternyata tak digubris.

Selain itu, pihaknya juga sudah sepakat agar  kuota yang diberikan MenPAN-RB   dinaikkan  jadi  2000 formasi untuk Papua,  tetapi juga tidak direspon oleh MenPAN-RB, karena itu munculah protes dimana-mana oleh pencari kerja, termasuk honorer K2 yang datang  ke MRP.

Dikatakan, salah satu keinginan  para honorer ini agar MRP segera  menfasilitasi  pertemuan dengan DPRP bersama gubernur   dalam hal ini BKD  untuk membicarakan hal teknis terkait  nasib mereka, sehingga dapat diputuskan sebelum Pilpres.

“Salah satunya agar penerimaan dilakukan  sistem offline, karena kalau online mereka akan terus jadi korban,” katanya.

Merespon permintaan  para honores tersebut,  maka Senin besok  MRP  akan  menggelar rapat pleno membentuk beberapa pansus, salah satunya pansus affirmasi  guna membekab pencari kerja  berjuang sama-sama  sampai ke presiden.

“Kalau Papua Barat sudah direspon oleh Menpan, mengapa Papua belum, padahal kita yang berjuang lebih dahulu ke Presiden,” katanya.

Ditambahkan,  melalui  Pansus ini nantinya pihaknya akan kembali menemui presiden RI agar Papua diberlakukan sistem offline untuk memberikan peluang lebih besar bagi honorer  diangkat jadi PNS.  “Kami akan bicarakan lagi dengan presiden termasuk  sistem penerimaan dan tambahan kuota, jadi nantinya  semuanya  sudah include,” harapnya. [sony]