Wakapolda Papua Ramaikan Festival Tari Yosim Pancar

465
Caption : Wakapolda Papua, Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjukisaat mengikuti tari Yosim Pancar di halaman kantor Gubernur Papua, Sabtu (28/09/2019).
Caption : Wakapolda Papua, Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjukisaat mengikuti tari Yosim Pancar di halaman kantor Gubernur Papua, Sabtu (28/09/2019).

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wakapolda Papua Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjuki ikut meramaikan Festival Tari Yosim Pancar dengan tema Pace Mace Mari Kitong Rame-rame Ikuti Festival Yosim Pancar untuk Menjaga Situasi Damai di Tanah Papua.

Festival Tari Yospan  yang berlangsung, Sabtu 28 September 2019 ini  dihadiri Wa Satgas Aman Nusa 1/Dir Binpotmas Mabes Polri  Brigjend Pol Drs. Rcky F. Wakanno, Wa Satgas Aman Nusa 2 / Dir Bin Tibmas Korbinmas Baharkam Polri  Brigjend Pol Drs. Edi Setio, Dir Binmas Polda Papua Kombes Pol Ricko Taruna Mauri, S.Ik.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, S.H, Staf Ahli bidang OMPS Pangdam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Eswards Sitorus, Aster Kasdam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Andi Prihantono, Sekretaris Umum Dewan Kesenian Tanah Papua ( DKPT) Provinsi Papua Kolonel Adm Bambang Pujiono, S.Ip, Septinus Rumasep, Wakil Sekretaris Dewan Kesenian Tanah Papua ( DKPT) Provinsi Papua Pdt. Bim Maury, S.Th.

Wakapolda Papua Brigjend Pol Drs. Yakobus Marjuki mengajak semua pihak bersyukur menjadi anak Papua karena tanah Papua adalah tanah yang diberkati oleh tuhan yang maha kuasa

Dimana menurutnya,  sebagai daerah yang kaya dengan sumber daya alam serta budaya dan adat istiadat, Papua juga merupakan miniatur Indonesia kerena terdapat semua suku dan budaya di indonesia.

“Generasi muda Papua harus dapat menjaga kekayaan adat istiadat dan kebudayaan kita, memperkuat kearifan lokal, kita jaga akar budaya, jaga akar peradaban, jangan sampai karena perkembangan tehnologi informasi justru generasi muda kehilangan akar budaya dan justru mereka bewa lewat media sosial dan internet hal-hal yang bukan budaya negara kita indonesia,” ajaknya.

Menurut Yakobus, dalam rangka pembinaan generasi muda kami berusaha untuk membina dan melestarikan budaya tanah Papua. Salah satunya saat ini diselenggarakan festival tari yospan yang melibatkan sanggar tari yang ada di Jayapura. “Kita ingin agar kebudayaan menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa, menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nllai-nilai kebangsaan anak bangsa,” ujarnya.

Lanjutnya, kebudayaan Indonesia menjadi sumber kekuatan, sumber persatuan, sumber energi bangsa Indonesia dalam memenangkan kompetisi global, memenangkan persaingan global dan tidak boleh ketinggalan perkembangan ilmu dan teknologi.

“Teknologi bagi generasi muda merupakan suatu kebutuhan, karena berkat kemajuan tehnologi informasi kita bisa belajar tidak hanya di sekolah, tidak hanya di rumah, tidak hanya dari orangtua, tidak hanya dari teman-temannya tetapi sekarang lebih banyak belajar dari media sosial,” katanya.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa perubahan bagi masyarakat Indonesia, menjadi lebih mudah mengakses berbagai informasi dan menunjang pekerjaan.

Namun masalah yang timbul yaitu penetrasi tehnologi tersebut tidak merata di seluruh wilayah indonesia sehingga menimbulkan kesenjangan digital dan juga lemahnya literasi digital.

Kelemahan tersebut dimanfaatkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab, mereka secara gencar menyebar serangkaian berita hoax yang bersifat profokatif untuk memecah belah bangsa ini, kondisi |n| tentunya akan memicu terjadi konflik sosial.

Pada kesempatan tersebut, Yakobus berharap kita semua menjadi orang yang bijak dalam menggunakan media sosial, sikapi setiap informasi yang kita terima dengan memperhatikan 4 langkah melawan berita hoax, yaitu dengan cara pertama baca perhatikan informasi secara utuh dan lihat lebih detail serta teliti isinya.

Kedua tanyakan kepada penyebar informasi, konfirmasi dari mana sumber beritanya, ketiga cek sumber informasinya, apakah dari media yang kredibel, keempat pastikan melalui search engine apakah ada informasi yang sama.

“Dengan 4 langkah tersebut, mari kita jaga Jayapura Kota yang damai, kota yang tenang. jangan terulang peristiwa kerusuhan yang telah terjadi, jangan mau terpancing ajakan ajakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab untuk berbuat yang dapat berpotensi menimbulkan kerusuhan,” tukasnya.

Sementara itu, Festival Tari Yosim Pancar Dengan Tema “Melalui kegiatan festival Yosim pancar mari menjaga situasi Damai di Tanah Papua” yang dikoordinir oleh Dir Lantas Polda Papua Kombes Pol Drs. Supriyadi, M.Si dan diikuti kurang lebih 1000 orang. Peserta sendiri terdiri dari Brimobda Polda Papua, Siswa – Siswa SPN Jayapura, para peserta festival dari sanggar tari kota Jayapura dan tamu undangan. [adv]