JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua kembali menggelar silaturahmi rutin, Selasa 27 Maret 2018 siang di salah satu hotel di Jayapura-Papua, dengan “Merajut persatuan dan kesatuan Memelihara Toleransi Umat Beragama Di Tanah Papua”.
“Kegiatan hari ini lebih menjalin silaturahmi yang sudah berjalan selama ini dan juga sekaligus melanjutkan berbagai pertemuan yg yang dilalui bersama,” kata Kapolda Boy Rafli dalam sambutannya.
Dari hasil pengembangan situasi di tanah Papua, khususnya progres pelaksaan pilkada, Kapolda menyampaikan terimakasih atas doa dari tokoh lintas agama yang ada di Papua sehingga saat ini pelaksaan pilkada pada umumnya berjalan lancer.
Meski ada aktifitas sengketa yang terjadi namun sudah di tempuh melalui jalur hukum, namun diharapkan agar bisa menyikapi secara serius dengan bantuan doa dari para tokoh agama, karena kehadiran tokoh agama sebagai pendingin oleh panasnya situasi pilkada untuk selalu memberi sumbangsih pemikiran dan pengawalan.
Kapolda menuturkan, ada beberapa hasil putusan yang kontroversi, yang kini sudah bergulir di pengadilan. “Seperti apa hasilnya kalau putusan tersebut bergulir seperti di Paniai dan Timika, mudah-mudahan dengan putusan ini kita berharap masih dalam koridor hukum,” harapnya.
Selain sengketa pilkada, kata Kapolda, konflik di Timika di antara kelompok masyarakat yang tidak kunjung berhenti. “Ini perlu adanya doa dari tokoh agama. Kami mohon bersatu dalam doa agar konflik di Kwamkinarama dapat cepat terselesaikan,” ujarnya.
Kapolda kembali mengajak para tokoh di Provinsi Papua untuk dapat mendorong terwujudnya kondisi damai di antara masyarakat. Dimana peristiwa perbedaaan pemahaman antara masyarakat terkait pembangunan perumahan ibadah di Sentani.
“Potensi-potensi perbedaan pemahaman di tengah keberagaman ini merupakan salah satu hal yang memang harus kita sikapi dengan Arif dan bijak karena sudah terjadi di beberapa daerah, kita berharap semua bisa mengambil jalan keluar, namun tidak diharpakan tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak,” paparnya.
Turut hadir Kapolda Papua, pangdam XVII cenderawasih, ketua pengadilan tinggi provinsi Papua, Kabinda, Danlantamal X Jayapura yg di wakili, danlanud Jayapura pejabat utama Polda Papua, para tokoh agama dan tokoh masyarakat. [loy]