JAYAPURA, PapuaSatu.com – Untuk mengharap pertologan Tuhan Yang Maha Esa agar dapat tercapai Pilkada serentak yang damai, yakni pemilihan gubernur-wakil gubernur Papua dan pemilihan bupati-wakil bupati di sejumlah kabupaten di Papua, 29 Juni 2018 Bhayangkari Daerah Papua menggelar doa bersama di dua tempat, yaitu di Kediaman Wakapolda Papua dan di Masjid Al Mu’minun Polda Papua, secara bersamaan.
Hadir di kediaman Wakapolda Papua Wakil Ketua Bhayangkari Daerah, Ny. Pinta Yakobus, para pengurus serta anggota Bhayangkari Daerah Papua yang beragama Nasrani dan di Masjid Al-Muq’minun Polda Papua para pengurus Bhayangkari se-Garnisun Jayapura.
Pastor Robi yang diundang sebagai penceramah di kediaman Wakapolda Papua mengatakan, Tuhan Yesus tidak secara kebetulan mengambil anggur, bukan zaitun maupun pohon lain.
“Akulah pokok anggur dan yang mendengar ini adalah ranting-rantingnya. Siapa yang tinggal di aku pasti menghasilkan buah dan anggur harus dibersihkan supaya menghasilkan buah yang banyak dan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, acara doa bersama untuk Pilkada serentak khususnya di tanah Papua, diharapkan dapat membuahkan Pilkada yang berjalan dengan baik.
“Selanjutnya berjalan dengan damai karena sebelumnya yang kita lihat masih adanya konflik, maka kita sebagai umat beragama memanjatkan doa agar Pilkada serentak ini bisa berlangsung damai,” sambungnya.
Kata Pastor Robi, hanya kasih yang bisa menciptakan damai dan kalau mau damai kita harus berani melepaskan ego kita.
“Saya mengajak ibu-ibu menjadi promotor damai dan ini seperti buah anggur yang kita harapkan,” ajaknya.
Semakin kita membawa kasih, lanjutnya, maka kedamaian itu akan menjadi nyata.
“Kalau kita melekat terus pada Yesus maka akan tercipta kedamaian. Kami mengharapkan Tuhan lindungi aparat keamanan Polri dan TNI semoga melalui mereka mampu menjaga keamanan dan kedamaian dalam pelaksanaan Pilkada,” ungkapnya.
Wakil Ketua Bhayangkari Daerah dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa kegiatan doa bersama tersebut dilaksanakan untuk mendukung para suami sebagai anggota polisi agar dapat mensukseskan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 nanti.
“Dalam pelaksanaan pilkada ibu-ibu bisa memilih sesuai hati nurani. Akan tetapi Polri, TNI harus netral tidak boleh memihak kepada salah satu paslon,” tandasnya.
Pada pelaksanaan Pilkada, lanjutnya, Bhayangakari boleh menjadi calon ataupun caleg, akan tetapi tidak boleh menggunakan fasilitas dinas, karena menyalahi aturan yang ada.
“Semoga pelaksanaan pilkada serentak khususnya di Papua dapat berjalan aman dan damai,” harapnya.
Sementara itu, pada kegiatan doa bersama di Masjid Al-Mu’minun Polda Papua yang diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an mengundang Ust. M. Sobari untuk memberikan tausiahnya.
“Mudah-mudahan dengan kita melaksanakan doa bersama ini, agar bapak-bapak dari ibu ibu sekalian di berikan perlindungan kesehatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas yaitu pengamanan Pilkada,” ujar Ust. M. Sobari.
“Kita juga berdoa agar selama pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan dengan aman dan lancer, amin,” lanjutnya.
Doa bersama tersebut, kata Ust. M. Sobari, dilaksanakan sesuai arahan dan petunjuk Ketua Umum Ny. Tito Karnavian, agar para suami yang mengemban tugas pengamanan Pilkada dapat bekerja dengan baik dan dilindungi oleh Allah SWT dalam pelaksanaan tugas.
Doa bersama tersebut juga sekaligus halal bihalal yang merupakan tradisi umat muslim di Indonesia.[yat]