Demo Mahasiswa Papua di Kantor Konjen AS Karena Hasutan

396
Albert A. Wanggay Kabiay

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Aksi demo oleh mahasiswa asal Papua yang digelar Aliansi Mahasiswa Papua (AMPI) di depan kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat (Konjen AS) pada Jumat (18/01/2019), diduga karena mahasiswa terhasut.

Hal itu sebagaimana diungkapkan Ketua DPD Gercin NKRI Provinsi Papua, Albert A. Wanggay Kabiay, bahwa mereka terhasut oleh orang-orang yang ingin membuat Papua kacau dan rusuh.

“Jadi saya tegaskan bahwa keberadaan mahasiswa di Jakarta itu untuk belajar, bukan untuk demo tentang Papua yang sesungguhnya para mahasiswa ini juga tidak tau perkembangan yang terjadi di Nduga saat ini, mereka terhasut oleh orang-orang yang ingin membuat Papua kacau dan rusuh,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima PapuaSatu.com, Minggu.

Dikatakan, sebagai seorang mahasiswa hendaknya belajar yang benar, sehingga nantinya dapat membangun tanah Papua lebih baik lagi.

“Karena kalian ditugaskan oleh pemerintah Papua untuk belajar, bukan untuk melakukan unjuk rasa yang kalian sendiri tidak tau situasi sebenarnya di Nduga,” ujarnya.

Tentang situasi di Nduga, menurutnya sudah sangat kondusif, karena aparat TNI dan Polri bersama pemerintah dan juga berbagai elemen masyarakat sudah bekerja dengan maksimal untuk menjamin hak hidup masyarakat Nduga.
“Kehadiran TNI-Polri dan pemerintah itulah sebagai implementasi kehadiran negara berada di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.

Dikatakan juga, bahwa akses jurnalis ke Nduga cukup terbuka, dan beberapa media sudah berada di sana. “Ini dapat kita lihat dari pemberitaan yang terbit di media yang menjelaskan kalau wartawan mereka berada di lokasi,” ungkapnya.

Adapun pemberitaan yang bersifat hoax atau berita bohong yang muncul di media massa, menurut Albert A. Wanggay, sengaja dilakukan oleh oknum sebagai propaganda guna melakukan pembodohan terhadap generasi Papua.

“Ada sekitar 4-5 media yang memang sengaja menjatuhkan pemerintah demi kepentingan tertentu atau dukungan Papua Merdeka,” lanjutnya.

Ditegaskan, bahwa Papua sudah sah menjadi bagian dari NKRI,  sesuai dengan Pepera yang dilakukan oleh PBB, sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi. “Saya minta kepada semua elemen generasi cerdas Papua untuk tidak menggoreng atau mengungkit masalah ini lagi, belajarlah dengan cerdas,” tegasnya.

Albert A. Wanggay juga minta agar jangan ada lagi yang memutar balikan fakta untuk menuntut TNI dan Polri keluar dari Nduga, karena keberadaan TNI dan Polri sudah tepat untuk menangkap TPN OPM guna penegakan hukum, bukan operasi militer yang selalu dibesar-besarkan oleh kelompok pendukung Papua merdeka.

Hal itu juga sesuai dengan instruksi gubernur yang mendukung keberadaan TNI-Polri di Nduga, serta penekanan Bupati Nduga kepada TNI dan Polri untuk melakukan pengejaran terhadap TPN OPM, karena mereka ini adalah penjahat.[yat]