
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri mengakui banyak jalur tikus menjadi pintu masuk peredaran narkoba jenis ganja di wilayah perbatasan negara RI-PNG.
“Ya kita akui di daerah perbatasan RI-PNG kini terus menjadi perhatian khusus baik kita maupun dari berbagai intansi terkait termasuk aparat keamanan untuk bagaimana mengawasi jalan – jalan tikus ini yang menjadi jalur masuknya Narkoba di wilayah perbatasan RI-PNG,” kata kepala BPKLN Provinsi Papua, Suzana Wanggai, di Kota Jayapura, Rabu (17/10/2018).
Menurut Wanggai, pihaknya terus lakukan komunikasi dengan TNI/POLRI dan intansi terkait untuk pengawasan di daerah perbatasan Negara RI-PNG.
“Kita sudah siapkan semuanya, kordinasi kita juga dengan berbagai intansi sangat baik dilapangan selama ini, seperti ada kejadian barang-barang ilegal yang masuk tersebut,kita pikir itu dimana – mana itu semua terjadi, walaupun seketat apapun kita lakukan pengawasan dilapangan, pasti tetap ada kecolongan,” ujar Wanggai.
Sehingga pihaknya saat ini terus lakukan kordinasi dengan berbagai intansi terkait untuk bagaimana cara mengawasi masuknya barang ilegal di daerah perbatas ini agar tidak kecolongan lagi.
“Tentu saja disini yang kita perhatikan bagaimana terus tingkatkan pengawasan dilapangan. Seperti yang terjadi baru – baru ini ada masuk lewat pintu depan membawa Narkoba tetapi berhasil ditangkap petugas, tentu ini merupakan hasil kordinasi baik selama ini,” ujarnya.
Dikatakan, perlu di antisipasi sekarang ini bagaimana mengawasi pintu atau jalur-jalur jalan tikus didaerah perbatasan tersebut.
Pasalnya ini sangat rawan, karena yang menjadi kendala di sini kondisi alam, geografis yang sulit, perbatasan cukup panjang, kemudian masih kurangnya personil aparat seperti Satgas Pamtas yang kini bertugas di daerah perbatasan, padahal mereka sangat penting untuk ada di depan lakukan pengawasan di daerah perbatasan.
Sangat penting adanya komunikasi antar semua sektor disini,terutama masyarakat, bukan hanya kepada Pemerintah setempat.
Pihaknya harapkan agar masyarakat setempat bisa memberikan laporan jika memang mendapatkan informasi mengenai masuknya barang-barang ilegal diwilayah mereka.
“Jadi kalau ada hal-hal yang mencurigakan harus segera dilapor,tetapi yang jelas pengawasan kita terus perketat di daerah perbatasan,terutama jalur-jalur jalan tikus itu sudah menjadi perhatian khusus untuk tingkatkan pengwasannya,” katanya. [piet]