Kapolda Papua : Toga Menjadi Faktor Pendingin Timbulnya Konflik Pesta Demokrasi

697

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Boy Rafli Amar menegaskan, dalam pelaksanaan pesta demokrasi di Papua,  pihak kepolisian menjadi tanggung jawab untuk memberikan pengamanan dan kenyamanan kepada masyarakat.

“Kami dari kepolisian bertanggung jawab di bidang keamanan. Namun kami berharap Tokoh Agama menjadi faktor pendingin bila timbulnya konflik karena kekeweaan pada pesta demokrasi di Papua. Kami berkeyakinan Tuhan akan mambantu kita dalam doa yang telah kita panjatkan,” kata Kapolda Papua ketika menghadiri Doa bersama dengan para tokoh Agama di salah satu Hotel Jayapura, Senin (12/3/2018) malam.

Jenderal Bintang dua ini  mengatakan, apabila semua umat memanjatkan doa kepada Tuhan maka akan memberikan yang terbaik di tanah Papua, sehingga meminta kepada semua pihak agar mendukung dalam doa agar proses pesta demokrasi di Papua menjadi aman dan damai dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Meski dalam polarisasi tidak  bisa dihindari atas pilihan rakyat dalam politik namun harus diyakinkan bahwa semua masyarakat yang ada di tanah Papua adalah saudara. “Kami berharap perbedaan pemahaman tentang pilkada yang akan dilakukan harus sesuai dengan mekanisme yang berlaku,” ujarnya.

Kapolda menuturkan, kehadiran tokoh agama tentu menjadi umat menjadi pemimpin ibadah karena memiliki jemaat, sehingga tokoh agama sebagai penengah untuk menyebarluaskan perdamaian. “Tokoh Agama menjadi pendingin pada pesta  demokrasi ini. Kita sesama umat manusia harus menjaga cinta kasih kita,” ajaknya.

Lanjutnya, sebuah rujukan diharapkan agar tidak diselesaikan masalah secara kekerasan emosional diluar ketentuan hukum yang ada. “Kita tidak ingin dampak dari pesta demokrasi ini menyebabkan kemalangan yang ada karena pada akhirnya pesta demokrasi akan dipilih oleh rakyat dengan suara terbanyak maupun yang sedikit,” tuturnya.

Oleh karena itu, kekecewaan bagi kelompok yang tidak terpilih maka Tokoh Agama lah yang menjadi penengah untuk memberikan bimbingan. “Kami berharap, tidak pernah putus dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama setiap ibadah,” imbuhnya. [humas/loy]