
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Seperti yang telah ketahui, arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui benda-benda yang ditinggalkan.
Balai Arkeologi Papua membahas hasil penilitian Tahun 2018 melalui Seminar Nasional hasil Penilitian Arkeologi yang berlangsung di Hotel Metar Star, Waena Distrik Heram Kota Jayapura, Selasa (11/12/2018).
Hasil penilitian yang dilakukan Balai Arkeologi Papua pada Tahun 2018 ini yakni, kabupaten Fak-fak, Raja Ampat Provinsi Papua Barat, dan kabupaten Nabire, Keerom, Jayapura, Kota Jayapura Provinsi Papua.
Kepala Balai Arkeologi Papua, Drs.Gusti Made Sudarmika mengatakan, hasil penelitian dapatkan di beberapa kabupaten sangat luar biasa, sehingga hasil penilitian itu menyelenggarakan Seminar Nasiona Hasil Penelitian Arkeologi.
“Hasil peniltian ini kami bahas sekaligus meminta pendapat serta berdiskusi untuk melihat respon masyarakat sehingga arkeologi lebih disorot masyarakat,” ucapnya.
Gusti berharap kehadiran Balai Arkeologi di Papua tidak hanya dianggap sebuah pelajaran dan ilmu namun arkeologi dapat dikenal untuk mengelolah ilmu-ilmu masa lalu menjadi awalan masa depan yang terarah dan tidak kehilangan jati diri.
Pada kesempatan itu, Gusti menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah mendukung kegiatan Balai Arkeologi Papua sehingga dalam peneilitian yang dilakukan di Tahun 2018 bisa berjalan dengan baik.
“Saya sangat berterima kasih atas dukungan Pemerintah daerah selama ini. Ke depannya saya harap ada apresiasi untuk kami agar kami lebih semangat dan bersinergi dalam melakukan penelitian,” harap Gusti. [ayu/loy]










